Apa Peran Ritel Trader di Pasar Forex? Perlu untuk Anda ketahui, ritel trader adalah spekulan, yang artinya pihak yang berspekulasi di pasar forex.
Pernyataan di atas sangat jelas. Anda, Saya, Kita adalah bagian dari ritel trader. Kita adalah spekulator di pasar forex dan kita harus mengakui itu.
Tentu saja Anda beraktivitas di pasar forex tidak untuk melakukan aksi perlindungan nilai terhadap suatu aset atau menjaga kadar hutang. Anda juga tidak bisa memfasilitasi transaksi antar para trader institusional/lembaga. Dan Anda juga pasti tidak mungkin untuk melakukan manipulasi nilai tukar mata uang.
Tujuan utama Anda di pasar forex adalah hanya untuk mendapatkan uang, dan inilah yang disebut spekulasi karena Anda tidak punya “kuasa” untuk memastikan hasilnya. Anda itu spekulan – akui itu.
Aktivitas dan perputaran perdagangan di pasar valas secara ritel telah mulai tumbuh secara masif sejak awal tahun 2000 atau mulai berkembangnya teknologi berupa internet. Volume perdagangan dalam satu hari rata-rata berkisar $ 118 miliar – dan akan terus bertambah sampai hari ini.
Baca Juga: Siklus Perputaran Pasar Forex Selama 24 Jam
Nah, setelah kita mengetahui peran atau pekerjaan kita di pasar forex, saatnya kita mengenal tentang dealer dan apa tugas mereka di pasar forex.
Dealer Valuta Asing (RFED)
Dealer forex, atau sering disebut Retail foreign exchange dealers (RFED) – berperan sebagai fasilitator sekaligus juga sebagai spekulator.
RFED sendiri memiliki peranan yang sangat penting bagi aktivitas trading bagi para trader ritel seperti kita dengan menjadi jembatan secara langsung ke pasar forex.
Namun perlu untuk diingat, RFED ini juga memiliki peran ganda selain sebagai fasilitator, yaitu sebagai spekulator yang juga mencari keuntungan untuk mereka sendiri – dan peran ini masih menjadi perdebatan di pasar forex apakah mereka benar-benar melakukan spekulasi atau hanya sebagai perantara saja.
RFED Berperan Sebagai Fasilitator
Jika kita sebagai trader ritel dan ingin melakukan perdagangan forex di pasar spot, kita perlu bantuan dari RFED ini. Tanpa RFED, kita tidak bisa berdagang secara langsung di pasar forex spot.
Tentu saja sekelas bank-bank besar seperti Barclays, Deutsche Bank dan UBS tidak akan memberikan layanan penghubung kepada Anda yang hanya sebagai seorang trader individu.
Mereka memiliki klien yang jauh lebih ‘besar’ serta dengan dana yang sangat besar pula, seperti perusahaan multinasional yang ingin melindungi nilai mata uang dari aset-aset mereka.
Dengan menggabungkan akun dari para ritel trader dan trade flow, RFED memiliki “koneksi” untuk berhubungan dengan bank-bank besar dan pialang “utama” di Interbank Market.
Dengan adanya koneksi itulah RFED menyediakan data harga dari “feed” yang didapat secara real di pasar interbank market kemudian dihubungkan ke dalam platform trading sehingga kita (ritel trader) dapat melihat secara real time harga nilai tukar mata uang saat itu.
Namun sangat perlu untuk diketahui dan jangan ‘salah paham’ terlebih dahulu dengan penjelasan di atas. RFED tidak memberikan akses kepada para ritel trader masuk secara langsung pada interbank market dan bertemu dengan bank serta pemain besar lainnya. Peran RFED sebagai fasilitator di sini juga tidak serta merta melemparkan order Anda langsung ke pasar forex.
Ketika Trader membuka posisi, maka RFED akan memesan order yang berlawanan dengan order dari si trader tadi secara langsung di pasar forex atau istilah lainnya sebagai lawan trader itu sendiri.
Apakah mereka yang disebut Market Maker? Apakah hal tersebut merupakan sebuah “kejahatan”? Tidak, justru RFED melakukan itu untuk melindungi atau mengimbangi nilai tukar sehingga perannya tetap stabil. Jika Anda masih bingung, begini penjelasannya:
Ketika seorang ritel trader melakukan kontrak order buy 1 lot GBP/USD, maka ia membeli kontrak dari RFED. Jadi setelah transaksi tersebut diproses, ritel trader memiliki 1 kontrak buy pada GBP/USD dan secara langsung RFED melakukan order Sell 1 kontrak GBP/USD.
Untuk mengimbangi penjualan 1 kontrak itu, RFED akan segera membeli 1 kontrak GBP/USD di pasar interbank market. Dengan mempunyai 1 order Sell kepada ritel trader dan 1 order Buy di interbank market, RFED mampu mengimbangi dan menjaga nilai kontraknya dari resiko.
Ini adalah skema perdagangan yang cukup rumit namun sama-sama menguntungkan kedua belah pihak.
Ritel trader dapat melakukan order dan terhubung secara tidak langsung ke interbank market, RFED mendapatkan keuntungan dari jasa penghubung ini. Lalu dari mana keuntungan yang didapat RFED ini? Komisi, atau hampir sama dengan Spread. Pada materi lain kita akan membahas tentang ini.
Baca Juga: Mengenal apa Itu Spread
Sekarang kita akan membahas hal kontroversi terkait RFED ini, yaitu ketika mereka berperan sebagai spekulator.
RFED Sebagai Spekulator
Dalam hal ini, RFED juga berspekulasi di pasar forex dengan cara tidak “mengimbangi” order dari semua perdagangan klien mereka.
Kembali ke contoh yang sudah kita jabarkan pada penjelasan di atas ketika bagaimana RFED bertindak sebagai fasilitator.
Sebagai penghubung, RFED bertindak sebagai ‘pihak-lawan’ dari setiap order yang dilakukan oleh kliennya. Ini memang skema perdagangan yang sesuai dengan aturan.
Namun perlu untuk diketahui, RFED tidak berkewajiban untuk melakukan order berlawanan ke interbank market.
Selama RFED berperan sesuai dengan tugasnya dengan “melemparkan” order klien ke pasar itu tidak masalah.
Sebaliknya jika RFED tidak melakukan perannya, maka order yang dilakukan oleh klien hanya ditampung di suatu “pasar fiktif” yang dibuat secara khusus untuk mengumpulkan order-order dari para klien mereka sehingga order tidak benar-benar tidak masuk ke dalam pasar forex.
Nah REFD seperti inilah yang sering disebut sebagai “Market Maker”.
Sehingga ketika trader ritel profit, maka RFED akan mengalami kerugian. Sebaliknya ketika trader loss, maka RFED akan mendapatkan profit, di sinilah letak keuntungan yang didapat oleh RFED.
Berbanding terbalik dengan peran RFED saat sebagai fasilitator yang hanya mengambil keuntungan pada komisi yang sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan oleh regulator.