Mempelajari Dolar AS (USD) Di Pasar Forex

Posted on
Mengenal Mata Uang Dolar AS

Seperti yang kita baca pada materi Kategori dan Mata Uang Pilihan di Forex sebelumnya, dolar AS (USD) merupakan mata uang yang paling banyak digunakan dalam transaksi di pasar global. Selain itu dolar AS juga merupakan mata uang cadangan yang paling banyak digunakan sebagai aset di seluruh negara-negara di dunia.

Hampir dari sepertiga cadangan devisa di seluruh negara di dunia menggunakan mata uang dolar AS. Hal tersebut seakan membuat Amerika Serikat memiliki kekuatan besar di bidang perekonomian dan politik di kancah Internasional.

Fakta bahwa Amerika Serikat memiliki kekuatan ekonomi terbesar di dunia membuat mata uang USD memiliki pengaruh besar pada perekonomian global.

Dengan pembahasan singkat di atas, mari kita mengenal mata uang dolar AS sedikit lebih rinci lagi.

Tentang Perekonomian Amerika Serikat

Amerika Serikat merupakan salah satu negara maju di dunia. Meskipun memiliki beberapa masalah ekonomi pada tingkat domestik, namun secara keseluruhan perekonomian AS mampu berkembang dengan cepat. Amerika Serikat merupakan negara dengan ekonomi terbesar dan dianggap negara paling penting di dunia.

Perekonomian AS mewakili sekitar 20% dari total aktivitas ekonomi di seluruh dunia, dan masih di atas dari perekonomian China. Apalagi menurut IMF, AS memiliki GDP per kapita tertinggi di dunia di urutan ke enam.

Sektor jasa yang sangat bagus dan memiliki teknologi maju menjadi roda utama dalam perekonomian, dimana menyumbang hampir 80% di pasar global.

Ekonomi AS di dominasi oleh perusahaan yang bergerak di bidang jasa, teknologi, layanan keuangan, kesehatan dan ritel yang memiliki skala internasional. Setidaknya, lebih dari 500 perusahaan internasional dari AS mampu mendominasi di pasar global.

Meskipun sektor layanan dan jasa merupakan penggerak utama ekonomi, namun AS juga memiliki basis manufaktur yang cukup penting, seperti dalam industri yang menghasilkan produk seperti transportasi, mesin, telekomunikasi, bahan kimia dan obat-obatan.

Di sisi lain, sektor pertanian AS mewakili kurang lebih 2% di pasar global.

Di balik itu, di beberapa daerah dengan lahan yang subur, ditambah dengan teknologi pertanian yang maju dan subsidi pemerintah dapat membuat AS menjadi salah satu pengekspor makanan konsumsi. Selain itu, AS juga menjadi salah satu negara terbesar didunia yang menjadi negara pengekspor di sektor pertanian.

Kilas Balik Perekonomian Amerika Serikat

Perekonomian AS sering menghadapi gejolak krisis yang besar. Salah satunya ketika suku bunga rendah, pinjaman hipotek yang melambung, berbagai macam resiko di sektor keuangan yang dilakukan oleh para pelaku di dalamnya, tingginya hutang konsumen dan peraturan pemerintah yang dinilai longgar menyebabkan resesi besar di tahun 2008.

Pasar perumahan seperti dilanda ‘tornado’, beberapa bank dan lembaga keuangan ambruk menjadi salah satu dampak krisis di tahun 2008 lalu. Perekonomian AS terus mengalami kontraksi hingga kuartal tahun 2009, dimana merupakan penurunan terdalam dan menjadi salah satu bencana depresi besar di perekonomian AS.

Pemerintah AS terpaksa turun tangan dan melakukan intervensi dengan menggunakan dana $700 miliar untuk membeli aset-aset yang bermasalah serta menopang perusahaan-perusahaan yang hampir mengalami kebangkrutan untuk menstabilkan sistem keuangan. Selain itu pemerintah AS juga menggunakan paket stimulus lebih dari $800 miliar yang akan dikeluarkan selama 10 tahun ke depan untuk merangsang roda perekonomian.

Perekonomian perlahan mampu sedikit pulih setelah resesi ditahun 2008 – 2009. Roda ekonomi khususnya di sektor keuangan telah mampu kembali bergerak setelah pemerintah AS memberlakukan kebijakan moneter yang ekspansif. Di sisi lain, pemerintah AS dan juga bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) juga membeli sejumlah besar aset keuangan untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar dan menahan suku bunga jangka panjang. Tindakan inilah yang disebut sebagai “Pelonggaran Kuantitatif atau “Quantitative Easing”.

Setelah pasar tenaga kerja pulih dan lapangan kerja kembali ke tingkat sebelum krisis terjadi, para ekonom masih memperdebatkan bahwa kesehatan ekonomi AS belum pulih sepenuhnya.Selain itu, meski dampak dari resesi telah sedikit berkurang, namun ekonomi AS masih harus menghadapi masalah-masalah lainnya setelah krisis. Memburuknya aktivitas di sektor infrastrukstur, upah pekerja yang tidak kunjung meningkat, kesenjangan pendapatan, peningkatan pada biaya tunjangan pensiun dan kesehatan, serta anggaran yang mengalami defisit masih harus dibenahi setelah krisis 2008 melanda.

Kebijakan Ekonomi Amerika Serikat

Pemerintah AS telah dianggap mampu oleh sebagian besar ekonom dan pengamat dalam memulihkan kondisi perekonomian setelah mengalami resesi dengan kombinasi kebijakan fiskal dan moneter. Di sisi kebijakan fiskal, Pemerintah menggunakan belanja stimulus dan pemangkasan pajak untuk mencegah kemerosotan ekonomi lebih lanjut. Di sisi kebijakan moneter, Federal Reserve mengatasi perlemahan ekonomi dengan kebijakan pada umumnya dan kebijakan non konvensional.

Bagi para pelaku pasar, Amerika Serikat dianggap sebagai ‘rumah’ bagi kebijakan ekonomi pasar bebas. Namun, pemerintah AS mulai menerapkan peraturan regulasi yang cukup ketat terkait aktivitas ekonomi, komersial dan keuangan. Setelah melewati masa resesi, pemerintah AS meningkatkan pengawasan khususnya pada sektor keuangan.

Kebijakan Moneter Amerika Serikat

Kongres kebijakan moneter AS telah menetapkan bahwa tujuan dari kebijakan moneter Federal Reserve adalah untuk meningkatkan lapangan kerja dan stabilitas harga.  The Federal Open Market Committee (FOMC) adalah badan pembuat kebijakan moneter Fed.

FOMC di jadwalkan paling sedikit melakukan pertemuan sekitar 8 kali dalam setahun untuk membahas perkembangan dan prospek ekonomi AS.Selain itu FOMC juga membahas masalah ekonom global, pilihan kebijakan yang akan digunakan termasuk merubah tingkat suku bunga.

Setelah resesi melanda, Fed sangat aktif dalam memantau perkembangan ekonomi Amerika Serikat. Tingkat suku bunga pada awalnya diharuskan untuk tetap rendah dan diperbolehkan untuk ditingkatkan jika tingkat pengangguran turun dibawah 6,5% atau tingkat inflasi mencapai 2 – 2,5%.

Namun aturan tersebut dirubah pada pertemuan FOMC pada bulan Maret 2014 ketika Fed menyatakan bahwa perubahan suku bunga tidak lagi bergantung pada syarat-syarat seperti sebelumnya, akan tetapi lebih pada kondisi ekonomi yang terjadi saat itu.

Sebelumnya, untuk mencegah resesi lanjutan, The Fed menggunakan kebijakan non-konvesional yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif. Kebijakan ini melibatkan pembelian aset keuangan dalam jumlah besar untuk meningkatkan jumlah uang yang beredar dan merangsang perekonomian.

Menurut data dari CIA in The World Factbook (http://www.CIA.gov), Amerika Serikat mengalami defisit perdagangan sebesar $561.000.000.000, yang membuat Negara ini masuk menjadi Negara dengan perekonomian tertinggi dari 190 negara.

Ekspor Produk Amerika Serikat

Meskipun Amerika Serikat telah sedikit mengalami kemunduran dalam daya saing ekspor di pasar global, namun hampir sebagian besar produk ekspor dari AS masih menjadi pilihan bagi para negara impor.

AS termasuk pengekspor bahan-bahan baku pada produk manufaktur yang cukup diminati. Seperti mesin industri, kendaraan transportasi, bahan kimia dan obat-obatan masih menjadi produk ekspor utama AS.

Amerika Serikat merupakan negara dengan pengkespor jasa dan layanan dengan rating tertinggi di dunia. Jasa tersebut meliputi jasa di bidang keuangan, edukasi, pariwisata, transportasi dan sebagainya. Ekspor dari sektor jasa setidaknya mencapai sepertiga dari total ekspor Amerika Serikat.

Amerika serikat mengekspor beberapa produk dibeberapa sektor yang membuat mereka memiliki pengaruh besar di perdagangan internasional, seperti sektor pertanian (kedelai, buah dan jagung), pasokan industri (kimia organik), barang (transistor, pesawat, sparepart kendaraan bermotor, komputer dan perelatan telekomunikasi), dan barang-barang konsumsi lainnya seperti mobil dan obat-obatan.

Menurut data dari Persatuan Perdaganan Dunia (WTO), Amerika Serikat mengekspor barang dagangan dengan nilai $1.056 miliar dan $474 miliar dalam bentuk jasa dan layanan komersial. Menurut WTO, nilai ekspor yang dihasilkan oleh Amerika Serikat bisa kita lihat di bawah ini:

Produk

  • Produk pertanian : 11,3%
  • Bahan bakar dan produk pertambangan : 8,4%
  • Barang Produksi Pabrik : 75,8%

Layanan dan Jasa Komersial

  • Transportasi : 15,2%
  • Pariwisata : 25,4%
  • Layanan Komersial lainnya : 59,5%

Negara Tujuan Ekspor Amerika Serikat

WTO mencatat ada beberapa Negara yang menjadi mitra perdagangan dan menjadi tujuan utama ekspor produk dari Amerika Serikat, antara lain

  • Uni Eropa : 20,9%
  • Kanada : 19,4%
  • Meksiko : 12,2%
  • Cina : 6,6%
  • Jepang : 4,8%

Impor Produk Amerika Serikat

Lebih dari 80% dari total impor ke Amerika Serikat berupa barang. Sekitar 15% merupakan minyak mentah, bahan bakar minyak dan produk minyak bumi lainnya. 15% adalah produk mesin industri dan suku cadang, dan lainnya.

Hampir 25% barang impor lainnya berupa komputer, aksesoris dan suku cadang komputer, peralatan elektronik, peralatan medis dan peralatan komunikasi. Barang konsumsi sekitar 25%. Perlengakapan rumah tangga, bahan tekstil, pakaian, barang elektronik, peralatan komunikasi farmasi, merupakan barang yang sering diimpor ke AS. Makanan dan minuman konsumsi yang diimpor hanya sekitar kurang dari 5%.

Amerika Serikat juga mengimpor produk pertanian, pasokan bahan industri, minyak mentah, bahan (computer, peralatan telekomunikasi, suku cadang kendaraan bermotor, berbagai mesin kantor, dan mesin listrik), dan barang-barang konsumsi pokok seperti pakaian, obat-obatan, furniture, mobil dan mainan.

Menurut catatan WTO, Negara lain mengimpor berbagai produk barang dengan nilai $1,605.3 miliar dan $330 miliar dalam bidang layanan dan jasa.

Produk dan barang

  • Produk pertanian : 6,3%
  • Bahan bakar dan produk pertambangan : 19,4%
  • Manufaktur : 69,9%

Layanan dan Jasa Komersial

  • Transportasi : 24,4%
  • Pariwisata : 23,9%
  • Layanan lainnya : 51,7%

Negara asal impor Amerika

Dalam catatan WTO, berikut Negara-negara utama yang menjadi mitra dan sumber impor ke Amerika Serikat, antara lain:

  • Cina : 19,3%
  • Uni Eropa : 17,9%
  • Kanada : 14,2%
  • Meksiko : 11,1%
  • Jepang : 6,1%

Government Debt

Amerika Serikat memiliki hutang dalam bentuk obligasi pemerintah. Dengan didirikannya The FED, sebutan Federal Reserve nama bank Central Amerika, Amerika serikat memiliki peringkat dengan laju perekonomian yang sehat walaupun memiliki hutang terhadap bank Dunia. Ini adalah salah satu tanda yang membuat bahwa para investor dan pelaku pasar mempercayai kekuatan serta kestabilan ekonomi di pasar Amerika.

Amerika serikat memiliki rating AAA menurut data dari lembaga Moody, yang artinya bahwa Negara Amerika Serikt memiliki ketahanan ekonomi yang sehat disaat krisis melanda Negara tersebut.

Pasar Saham Amerika

Amerika Serikat memiliki pasar saham yang bisa dikatakan sebagai pasar ekuitas terbesar di dunia yang berpusat pada daerah bernama Wall Street. Pasar ekuitas di Amerika Serikat memiliki perputaran nilai sebesar $15.08 triliun.

Tugas Bank Central

Amerika Serikat memiliki bank sentral bernama The Federal Reserve (FED). Sebagaimana dinyatakan oleh dewan gubernur The Fed system dan komite pasar terbuka di Amerika Serikat, tugas The Fed adalah mempertahankan pertumbuhan tingkat moneter dalam jangka panjang dan mengukur nilai kredit supaya seimbang dengan nilai petumbuhan ekonomi di bidang perekonomian Amerika Serikat. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan produksi di berbagai sektor, menjaga harga barang pokok tetap stabil, peningkatan mutu tenaga kerja serta nilai suku bunga dalam jangka panjang.

Federal Reserve memiliki cadangan mata uang asing dengan nilai sebesar $46,358 juta dan simpanan emas sebesar $11,041 juta (http://www.imf.org).

Intervensi Pemerintahan di pasar Forex

Pemerintah AS dan Federal Reserve dikenal oleh para pelaku pasar dengan kecenderungan mereka tidak terlalu ikut campur dalam perputaran uang dolar AS dalam bentuk perdagangan valuta. Terakhir kali mereka melakukan intervensi di pasar forex pada tahun 2000. Hal ini membuat USD, mata uang Amerika Serikat menjadi salah satu pasangan mata uang yang banyak diminati oleh para pelaku pasar di pasar forex.

Laporan Ekonomi yang Mempengaruhi Nilai Dolar AS

Ada beberapa data dan laporan ekonomi Amerika Serikat yang penting jika Anda memilih pasangan mata uang dengan USD di pasar forex. Laporan dan data-data ekonomi berikut ini menjadi faktor penentu pergerakan nilai harga dolar AS terhadap nilai mata uang lainnya, antara lain:

  • Federal Open. Market Committee (FOMC) federal funds rate
  • Nonfarm payrolls
  • Unemployment rate
  • Consumer price index (CPI)
  • Producer price index (PPI)
  • Gross domestic product (GDP)
  • Trade balance
  • Treasury International Capital (TIC) data
  • Durable goods orders
  • Consumer Confidence Index (Conference Board)
  • Consumer Sentiment Index (University of Michigan)
  • Retail sales
  • Factory orders
  • Institute for Supply Management (ISM) Manufacturing Business Survey
  • Housing starts and building permits
  • Existing home sales
  • New home sales
  • Standard & Poor’s/Case-Shiller Home Price Indices

Safe-Haven Currency

Dolar AS dianggap sebagai mata uang safe-haven di mata para pelaku pasar. Peningkatan permintaan serta obligasi AS selama masa gejolak krisis keuangan global mendorong meningkatnya jumlah permintaan dolar AS di kancah internasional. Hal itulah salah satu faktor dari kuatnya perekonomian Amerika Serikat serta tingginya nilai dolar AS terhadap mata uang lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *