Likuiditas – sebagai trader forex Anda pernah mendengar istilah ini bukan ? Sejak dahulu sampai hari ini likuiditas menjadi faktor terpenting dalam dunia investasi, termasuk forex.
Seseorang, perusahaan atau bahkan suatu negara bisa menjadi sangat kaya jika saja mereka memiliki aset investasi dengan likuiditas tinggi. Namun aset tersebut juga mampu membangkrutkan jika tidak ditempatkan dan dikelola dengan baik.
Sebagai seorang trader tentu kita sangat sering mendengar kata likuiditas, terutama di saat krisis keuangan, contohnya krisis pada tahun 2008.
Beberapa perusahaan besar menyatakan bangkrut pada waktu itu, hanya karena mereka tidak memiliki aset likuid yang cukup untuk melunasi kreditur atau para klien mereka. Yunani sebagai suatu negara juga pada posisi yang sama pada tahun 2010-an, di mana pendapatan negara ini berasal dari pinjaman utang Uni Eropa. Jika saja Uni Eropa tidak mau memberikan bantuan kepada Yunani, mungkin negara ini akan default pada pembayaran utang IMF dan secara resmi membuat Yunani sebagai negara yang bangkrut.
Likuiditas, mampu memberikan sebuah kekayaan serta mampu memberikan kebangkrutan. Likuiditas adalah salah satu unsur yang paling penting dan utama di pasar forex. Mari kita bahas tentang likuiditas ini.
“Pasar yang paling Likuid di dunia adalah Pasar Forex”
Apa itu Likuiditas ?
Sebelum kita membahas apa itu likuiditas, mari kita ambil contoh. Ketika di sebuah pinggir jalan di malam hari terdapat 10 orang yang menunggu sebuah taksi untuk mengantar mereka pulang, tiba-tiba turun hujan yang sangat deras. Pada saat itu muncul 1 taksi yang berhenti di pinggir jalan dan kebetulan itu adalah taksi yang terakhir beroperasi.
Nah Anda bisa membayangkan ? Tentu akan ada banyak permintaan terhadap jasa antar taksi tersebut. Semakin tinggi penawaran kepada sopir taksi ketika diminta mengantar salah satu dari 10 orang tersebut. Volume permintaan semakin meningkat dan semakin tinggi.
Demikian pula ketika hal tersebut terjadi pada sebuah pasar keuangan (Forex). Likuiditas bisa diartikan sebagai sebuah permintaan yang terus meningkat untuk suatu produk atau jasa. Seberapa cepat Anda bisa menjual mobil dan mengubahnya menjadi uang tunai? Seberapa cepat Anda mampu menjual barang yang sudah Anda tidak suka?
Di pasar keuangan ketika kita membicarakan Likuiditas, yang dimaksud adalah mudah atau cepat sebuah instrumen tertentu dapat ditukarkan dengan uang tunai, baik dalam bentuk uang elektronik ataupun uang fisik.
Di pasar modal, ada beberapa komoditi yang yang sangat likuid, seperti obligasi dari negara maju (Amerika Serikat, Jerman dll) atau emas berjangka, keduanya dapat ditukar menjadi uang tunai di mana saja di dunia ini. Sebaliknya obligasi dari negara yang rentan ekonominya seperti Yunani atau negara berkembang akan lebih sulit ditukarkan menjadi uang tunai. Tidak ada investor yang mau membelinya karena mereka takut akan besarnya resiko dari negara yang terancam bangkrut dan mereka (investor) tidak mendapatkan keuntungan.
Hal yang sama juga terjadi pada pasar forex seperti mata uang dolar AS (USD), Euro dan mata uang utama lainnya yang diterima di pasar global dan negara manapun di dunia ini. Sementara mata uang kecil atau tidak stabil lainnya dianggap kurang likuid dan tidak dapat ditukarkan di negara yang tidak menerima mata uang tersebut sebagai alat tukar – misal saja mata uang Korea Utara.
Tanda-tanda Likuiditas
Bursa saham di seluruh dunia dikenal sebagai pasar yang sempurna dan sangat likuid, namun hal tersebut tidak selalu terjadi. Ketika bursa tutup, maka para investor ada yang menutup posisi mereka dan pasar sangat fluktuatif atau bahkan stagnan.
Jika kita melihat grafik pasar saham seperti grafik saham facebook di bawah ini, akan ada banyak gap atau kesenjangan di setiap pergerakan harganya. Gap tersebut terjadi ketika likuiditas berkurang atau pasar saham akan segera tutup.
Kesenjangan atau Gap terjadi karena disebabkan oleh kurangnya likuiditas di pasar saham ketika menjelang penutupan sesi pasar.
Meskipun tidak sesering yang terjadi di pasar saham, di pasar forex pun juga terdapat gap/kesenjangan. Tanda – tanda yang paling umum dari adanya likuiditas di pasar forex adalah candlestick panjang yang terjadi dalam waktu singkat. Biasanya terjadi ketika pembukaan/penutupan pasar atau adanya berita/agenda ekonomi dengan high impact (berpengaruh tinggi). Salah satunya terjadi pada 15 Januari 2014 ketika Bank Sentral Swiss (SNB) membuat kebijakan yang memberikan dampak hebat pada mata uang CHF, khususnya EUR/CHF.
EUR/CHF atau pasangan mata uang euro dan swiss franc sebelumnya tidak bisa menembus level 1.20 dan anjlok hampir 4 ribu pips dalam hitungan detik. Pada saat itu para investor dan trader lainya langsung menarik dana dan memborong mata uang CHF sehingga mengalami apresiasi.
Kita bisa melihat grafik dari EUR/CHF di bawah ini, di mana sebelumnya pasangan ini diperdagangkan pada kisaran yang sangat sempit untuk waktu yang sangat lama dan Booomm..! jatuh dalam waktu kurang dari sepuluh menit.
Likuiditas dengan volume besar menyebabkan menguatnya mata uang CHF dan menyebabkan pair dengan pasangan CHF anjlok. Semua trader, investor dan para pelaku pasar lainnya secara serentak menambah likuiditas untuk CHF pada saat itu. Dilaporkan lembaga keuangan dan bank-bank besar ternama juga ikut dalam perdagangan tersebut.
Dolar AS adalah mata uang yang paling sering diperdagangkan di pasar global, termasuk pasar forex. Diperkirakan pada saat ini sebagian besar volume perdagangan di pasar forex dilakukan para spekulan untuk mencari keuntungan. Sebagian besar pelaku pasar menyadari bahwa spekulan dan likuiditas merupakan dua komponen yang mampu menggerakan harga secara drastis dalam waktu singkat. Terakhir kali China, negara yang memperbolehkan para spekulan bermain-main dengan pasar uang mereka untuk menambah likuiditas bagi mata uang CNY.
Pentingnya Likuiditas Bagi Trader Forex
Pasar forex adalah sebuah pasar yang tidak terpusat. Tidak seperti bursa New York atau Bursa Efek Indonesia (BEI), pasar forex tidak mempunyai tempat atau lokasi fisik. Setiap transaksi dilakukan dengan cara elektronik, dimana para bank bertransaksi di sebuah pasar yang disebut Interbank Market.
Selain itu, pasar forex juga dihuni oleh para pelaku pasar lainnya seperti hedge fund, retail trader atau lembaga keuangan. Pada tahun 2013, tercatat rata-rata transaksi di pasar forex mencapai $ 5,3 triliun setiap harinya dan saat ini telah mencapai $6,6 triliun – dan mungkin akan terus berkembang dari waktu ke waktu. Hal inilah yang membuat pasar forex menjadi pasar terbesar di dunia, dan pasar yang paling likuid sampai saat ini. Sehingga volume perdagangan sangat tinggi dan jumlah transaksi yang terus bertambah setiap waktu. Selain itu pasar forex juga dibuka setiap hari kecuali akhir pekan.
Volume perdagangan di pasar forex telah melewati $ 6,0 triliun setiap harinya. Dengan melihat dari sudut pandang seorang trader seperti Saya dan Anda, tentu hal tersebut merupakan sebuah daya tarik dari sebuah pasar yang likuid seperti forex. Tentu saja ada saat-saat ketika harga bergerak dengan volatilitas tinggi. Seringkali trader pemula mengatakan bahwa harga bergerak karena pengaruh dari suatu berita ekonomi atau yang lainnya. Namun sebenarnya, pergerakan dengan volatilitas tinggi tersebut didorong oleh likuiditas, dimana likuiditas ini cenderung berdasarkan perkirakan dari para pelaku pasar di dalamnya.
Nah, tentu bagi Anda yang ingin meraih profit di pasar forex ini harus memahami bagaimana likuiditas itu bermula. Artinya likuiditas terbentuk dari pemahaman, perkirakan, harapan atau prediksi dari para pelakunya. Itu artinya pergerakan pasar forex didorong oleh sebuah sentimen dari para pelaku pasar itu sendiri.
Kita bisa ambil contoh ketika harga mencapai sebuah level resistance atau support dan ketika diamati volume mengecil, maka kita bisa simpulkan bahwa likuiditas akan masuk ke dalam pasar. Entah itu akan breakout/menembus level tersebut, atau kembali dan bergerak berlawanan.