Sama seperti Anda, kami pun tidak semua tahu broker mana yang bagus dan memiliki pelayanan yang baik. Kami hanya memilih broker yang memiliki regulasi yang jelas dan cocok dengan sistem trading kami, berapa lama broker tersebut beroperasi dan bagaimana mereka melayani klien dengan baik. Perlu Anda ketahui, setiap broker memiliki peraturannya masing-masing, juga mekanisme tentang bertransaksi.
Setidaknya ada 2 macam tipe broker dalam pasar forex online yang perlu untuk Anda ketahui, yaitu:
Dealing Desk (DD) dan No Dealing Desk (NDD). Dealing Desk broker sering dikenal pula dengan istilah ‘Market Makers’, sedangkan No Dealing Desk bisa digolongkan lebih lanjut menjadi:
- Straight Through Processing (STP)
- Electronic Communication Network + Straight Through Processing (ECN + STP)
Broker Forex Tipe Dealing Desk
Broker forex yang beroperasi mnggunakan sistem Dealing Desk (DD) memperoleh keuntungan melalui ‘spread’ (selisih harga jual dan beli) dan berfungsi sebagai pihak yang berlawanan dalam aktivitas trading yang dilakukan oleh klien broker tersebut. Dikenal pula dengan istilah ‘market makers’, broker forex tipe Dealing Desk secara langsung menciptakan pasar forex dan menetapkan nilai tukar mata uang bagi klien mereka.
Bila Anda berpikir bahwa akan terjadi konflik yang bersifat memihak pada satu posisi, sebetulnya tidak demikian, karena broker jenis ini menawarkan posisi jual dan beli untuk klien mereka.
Karena broker tipe ini secara langsung menetapkan/mengontrol harga, maka hanya sedikit sekali resiko bagi mereka untuk menetapkan FIXED SPREAD. Para klien dari broker tipe ini tidak dapat melihat secara langsung harga mata uang yang ditetapkan oleh bank-bank besar dunia (interbank rates). Tapi perlu di ingat bahwa kompetisi diantara para broker cukup tinggi sehingga harga yang mereka tetapkan pada umumnya mendekati atau bahkan sama dengan harga pasar yang sesungguhnya.
Sebagai contoh, Anda memasang order untuk ‘beli’ EUR/USD untuk 100,000 unit melalui broker forex tipe Dealing Desk ini. Untuk memenuhi order ini, broker tersebut akan terlebih dahulu mencari order untuk ‘jual’ dari klien yang lain yang dapat memenuhi/menggenapi order Anda tersebut. Atau order Anda akan disalurkan ke pihak penyedia likuiditas (liquidity provider), yaitu pihak besar yang bersedia membeli atau menjual aset finansial dalam jumlah besar.
Dengan demikian, broker forex ini akan memperkecil resiko mereka dengan cara hanya mengambil keuntungan melalui spread, tanpa harus menjadi pihak berlawanan dalam aktivitas trading oleh klien mereka. Tapi perlu di ingat bahwa setiap broker forex mempunyai perbedaan dalam pengaturan resiko.
Broker Forex Tipe No Dealing Desk
Broker forex tipe ini tidak berfungsi sebagai pihak yang memenuhi/menggenapi order dalam transaksi klien mereka, fungsinya hanya sebagai ‘penghubung’ dua pihak yang ingin bertransaksi.
Broker forex tipe NDD berfungsi seperti pembangun jembatan: mereka membuat struktur yang dapat menghubungkan dua area yang tidak berhubungan. Broker forex tipe NDD biasanya mengambil keuntungan dengan cara komisi ataupun menambahkan/menaikkan sedikit jumlah spread yang telah ditetapkan.
Broker forex tipe NDD bisa digolongkan menjadi STP atau STP+ECN, tetapi tidak mungkin menjadi kedua-duanya.
Pengertian Broker Forex STP
Contohnya, bila broker tipe ini mempunyai partner penyedia likuiditas, maka mereka akan mendapatkan tiga pasang harga yang berbeda untuk harga jual dan beli. Broker forex yang menerapkan sistem STP menyalurkan order dari klien kepada penyedia likuiditas (liquidity provider) yang mempunyai akses ke pasar antar bank (interbank market). Broker forex NDD tipe STP biasanya mempunyai banyak penyedia likuiditas, dimana masing-masing akan menentukan harga jual atau harga beli.
Beli | Jual | |
Provider A | 1.2998 | 1.3001 |
Provider B | 1.2999 | 1.3001 |
Provider C | 1.3000 | 1.3002 |
Sistem mereka kemudian menganalisa harga-harga ini dari yang terbaik hingga yang terburuk. Dalam contoh di atas, harga pada sisi ‘beli’ yang terbaik adalah 1.3000, dan harga pada sisi ‘jual’ terbaik adalah 1.3001. Sehingga pasangan harga beli/jual yang akan diterapkan sekarang adalah 1.3000/1.3001.
Akan tetapi, harga ini bukanlah harga yang akan anda dapatkan sebagai klien. Karena broker forex akan menambahkan sedikit kenaikan harga pada spread (selisih harga jual dan beli), bila mereka menetapkan untuk menambah 1 pip untuk kenaikan harga, maka harga yang diterapkan untuk klien menjadi 1.2999/1.3002.
Maka dapat Anda lihat selisih harga spread yang tadinya hanya 1 pip menjadi 3 pip. Jadi apabila Anda memutuskan untuk membeli 100.000 unit EUR/USD pada harga 1.3002, order akan diproses oleh broker dan kemudian disalurkan ke Provider A atau B.
Bila order diproses lebih lanjut, maka Provider A atau B akan memasang posisi ‘jual’ untuk 100.000 unit EUR/USD pada harga 1.3001, dan anda akan memasang posisi ‘beli’ untuk 100.000 unit EUR/USD pada harga 1.3002. Broker akan mendapatkan keuntungan 1 pip.
Harga beli / jual yang berubah inilah yang menjadi alasan mengapa kebanyakan broker tipe STP menggunakan ‘variabel spread’ (selisih harga jual dan beli yang besarnya tidak tetap). Bila spread yang ditetapkan oleh penyedia likuiditas semakin besar, broker tipe ini tidak punya pilihan lain selain ikut memperbesar spread pula.
Beberapa broker forex STP yang menawarkan spread tetap, tetapi kebanyakan menawarkan spread variabel.
Pengertian Broker ECN
Broker forex tipe ECN sangat diminati karena membiarkan order dari klien mereka untuk berinteraksi secara langsung dengan pihak lain yang berpartisipasi dalam sistem ECN, misalnya bank, trader ritel, hedge fund, dan bahkan broker lain.
Pada dasarnya, pihak yang berpartisipasi saling berinteraksi dalam transaksi jual-beli forex dengan menawarkan harga jual-beli terbaik yang dapat mereka tawarkan.
Broker ECN juga mengijinkan klien mereka untuk melihat ‘Depth of Market’ (kedalaman pasar). Depth of Market memperlihatkan dimana order jual dan beli dari pihak lain yang berpartisipasi dalam pasar. Karena itu, amat sulit bagi broker ECN untuk menerapkan sistem ‘fixed mark-up’ (menaikkan harga secara tetap), sehingga kebanyakan broker forex tipe ini mendapat kompensasi melalui sistem komisi.
Tipe Broker Forex Mana Yang Ideal Untuk Anda?
Biasanya, day trader lebih memilih broker forex yang menawarkan spread yang kecil, sementara spread yang lebih besar tidak terlalu berpengaruh pada long term trader, baik swing trader atau posision trader. Dalam mencari broker forex terbaik, kita dihadapkan dengan banyak pilihan.
Tidak bisa dikatakan bahwa tipe broker forex yang satu lebih baik daripada tipe broker yang lain, karena hal itu tergantung pada trader jenis apakah Anda: apakah Anda lebih suka untuk mendapatkan spread (selisih harga beli dan harga jual) yang kecil tapi membayar komisi kecil pada setiap transaksi, atau Anda lebih memilih spread yang lebih besar tapi tidak ada komisi lagi.
Supaya lebih memudahkan anda dalam mengambil keputusan dalam memilih tipe broker forex yang sesuai dengan kebutuhan anda, berikut ini dapat anda lihat rangkuman yang menjabarkan perbedaan antara broker forex tipe Market Makers, STP, dan STP+ECN.
Dealing Desk (Market Maker) | No Dealing Desk (STP) | No Dealing Desk (STP+ECN) |
Spread Tetap | Spread Tidak Tetap | Spread Tidak Tetap atau Komisi |
Sebagai pihak yang berlawanan | Sebagai jembatan menghubungkan klien dan penyedia likuiditas | Sebagai jembatan antara klien dan penyedia likuiditas dan pihak lain yg berpartisipasi |
Menetapkan harga secara artifisial | Harga berasal dari penyedia likuiditas | Harga berasal dari penyedia likuiditas dan pihak lain yang berpartisipasi dalam ECN |
Order dipenuhi oleh Broker secara tertutup | Order dipenuhi secara otomatis, tidak ada re-quotes | Order dipenuhi secara otomatis, tidak ada re-quotes |
Menunjukkan Depth of Market (DOM) atau informasi mengenai likuiditas |