Seperti pada materi sebelumnya (Baca: Mata uang Forex) , setiap mata uang selalu dikutip atau dipasangkan dengan mata uang lainnya. Hal tersebut sering disebut dengan nama “Pair” yaitu pasangan mata uang.
Kedua mata uang ini disebut sebagai pair jika berpasangan, seperti mata uang euro dengan USD yaitu pair EUR/USD. Atau mata uang lainnya yang berpasangan seperti EUR/GBP, EUR/CHF, USD/CHF, GBP/USD dll.
Pada dasarnya cara bertransaksi di trading forex sangat sederhana sehingga kita dapat menghasilkan uang. Dengan cara Anda membeli atau menjual mata uang yang bergerak secara flukulatif, dengan harapan harga bergerak sesuai dengan transaksi Anda dan mendapatkan keuntungan dari selisih saat bertransaksi di awal tadi.
Contoh, jika Anda membeli mata uang Euro menggunakan Rupiah seharga Rp 13.000 hari ini, pasti Anda berharap esok hari harga Euro menguat dan jika menjual Euro tersebut, Anda bisa mendapatkan keuntungan. Prinsipnya sangat sederhana, membeli pada harga murah, kemudian menjualnya saat harga sudah melambung tinggi, begitu juga sebaliknya.
Nah, di pasar forex terdapat struktur investasi yang unik, ketika para trader berbicara tentang nilai tukar suatu mata uang terhadap mata uang lainnya. Hal tersebut menggambarkan tentang berapa jumlah yang dibutuhkan untuk membeli mata uang tertentu menggunakan pembayaran mata uang lain.
Contoh di sini, pasangan mata uang EUR/USD, nilai tukar dari pasangan mata uang tersebut adalah 1,20. Itu artinya harga 1 euro setara dengan 1,20 USD. Dalam akun Anda terdapat 1.000 euro, jika Anda ingin menukarkan nilai 1.000 euro dengan mata uang USD, maka Anda akan mendapatkan senilai 1.200 USD.
Seperti yang kita lihat mata uang pertama disebut mata uang Utama (EUR), sedangkan yang kedua adalah mata uang kedua (USD).
Istilah Long/Short = Buy/Sell = Beli/Jual
Istilah Long/Buy adalah order untuk membeli suatu pair – open posisi Beli
Istilah Short/Sell adalah order untuk menjual suatu pair – open posisi Sell
Contoh saja Anda sedang trading di pair EUR/USD. Dalam hal ini, jika Anda bertransaksi untuk membuka posisi Buy/Long berarti Anda berniat membeli mata uang euro dengan mata uang USD atau menjual USD dengan mata uang euro.
Sebaliknya jika Anda berniat membuka posisi Sell/Short, berarti Anda berniat menjual mata uang euro dengan mata uang USD atau Anda membeli USD dengan mata uang euro.
Contoh lain, Anda berpikir dan mulai menganalisa bahwa dalam beberapa waktu kedepan ekonomi AS akan mengalami penurunan yang signitifikan. Apa yang akan Anda lakukan jika sudah mengetahui hal tersebut?
Jika diaplikasikan kedalam trading forex apa yang akan Anda lakukan? Membeli (buy) atau Menjual (sell) pair EUR/USD? Jika Anda melakukan aksi Buy, berarti pilihan Anda sangat tepat.
Dalam hal tersebut merupakan order yang tepat jika Anda akhirnya membuka posisi order Buy EUR/USD. Kenapa? apa alasannya?
Jika Anda menganalisa dan memprediksi bahwa ekonomi AS akan memburuk dan ternyata itu benar, maka nilai mata uang USD terhadap EUR akan terdepresiasi atau menurun nilainya, sehingga pair EUR/USD akan menguat atau bergerak naik.
Dalam contoh tersebut tentunya nilai mata uang USD akan mengalami pelemahan terhadap mata uang EUR. Tentunya juga para investor enggan menginvestasikan dana mereka di pasar Amerika karena nilai investasinya yang menurun dan karena pengaruh ekonomi tersebut.
Dan mungkin juga para pelaku pasar berpaling untuk menginvestorkan dananya di mata uang EUR dan hal tersebut membuat penguatan mata uang EUR. Nilai EUR terhadap USD pasti akan naik dan memberikan Anda profit semakin banyak jika Anda membeli pasangan EUR/USD pada saat itu.
Nah itulah skema dasar cara transaksi sampai bagaiamana kita mendapatkan keuntungan di trading forex. Sekarang kita lanjutkan ke materi berikutnya.