Pasar valuta asing atau foreign exchange dianggap sebagai pasar terbesar dan paling cepat pertumbuhannya di dunia. Secara teori, pasar ini yang paling “ramai”, di mana pemerintah, pelaku bisnis, investor, turis, lembaga keuangan, bank dan pelaku lainnya bertransaksi satu sama lain dalam satu lingkaran yang sama.
Secara dasar, pasar forex adalah pasar dengan skema over-the-counter (OTC). Itu artinya pasar ini tidak memiliki pusat perdagangan atau lembaga yang dapat mengatur nilai tukar sesuai kehendak.
Dealer forex atau lebih dikenal dengan Broker Forex di seluruh dunia, atau bisa dikatakan Liquidity Provider terhubung satu sama lain melalui koneksi internet, telepon dan fax, untuk menciptakan satu pasar yang kohesif.
Selama bertahun-tahun, forex diperdagangkan menggunakan koneksi telepon untuk melakukan transaksi, namun semakin canggih teknologi saat ini, transaksi forex bisa dilakukan melalui koneksi internet. Kemajuan teknologi inilah sehingga mempermudah para pelakunya untuk terhubung satu sama lain dalam satu pasar yang sama.
Dalam dua dekade terakhir sampai saat ini, forex bisa dilakukan oleh para pelaku ritel individu, seperti kami dan Anda.
Pada awal 2000-an, Bank of International Settlements merilis sebuah laporan bahwa ada peningkatan volume perdagangan sebesar 57% antara April 2001 sampai 2004. Pada saat itu, setidaknya lebih dari $1,9 triliun ditransaksikan setiap harinya.
Setelah krisis keuangan pada tahun 2008 volume perdagangan forex mengalami penurunann sebesar 32%.
Namun antara tahun 2010 sampai 2013, volume transaksi perdagangan mengalami peningkatan yang sangat tinggi, yaitu sekitar $5,3 triliun per hari dan saat ini meningkat hampir di atas $6 triliun.
Jika melihat data yang ada, perputaran uang harian di pasar forex 50 kali lebih besar dari bursa New York Stock Exchange dan gabungan NASDAQ.
Seiring dengan pertumbuhan volume transaksi di pasar forex, para pelaku ritel mulai melirik untuk bertransaksi (trading) di pasar ini sehingga menambah lonjakan volume.
Peningkatan volatilitas selama beberapa tahun terakhir membuat para investor besar menyadari bagaimana pergerakan mata uang dapat berdampak cukup signitifikan terhadap pasar ekuitas dan obligasi.
Jika para trader saham, obligasi dan komoditas ingin membuat rencana trading yang lebih akurat, maka penting bagi mereka untuk mengikutin pergerakan di pasar forex juga.
Berikut ini beberapa contoh bagaimana fluktuasi mata uang berdampak pada pergerakan pasar saham, obligasi dan pasar keuangan dalam beberapa tahun terakhir.
- EUR/USD dan Profitabilitas Perusahaan Global.
- Nikkei dan Dolar AS.
- Revaluasi Yuan Tiongkok dan Obligasi Global.
- Pengaruh George Soros.