Di dalam tubuh setiap tubuh organisme pasti memiliki DNA. DNA memiliki fungsi tertentu dalam tubuh organisme tersebut.
Pada umumnya, DNA memiliki fungsi untuk menyimpan dan menentukan karakteristik biologis pada setiap organisme yang sesuai dengan pengaturan koneksi pada molekul yang sangat spesifik.
DNA juga memiliki fungsi sebagai sintesis biologis untuk penciptakan protein seluler dan juga membentukan molekul RNA. Ada beberapa fungsi dari DNA, di antaranya yaitu:
- Memiliki peran untuk menduplikasi diri dan pewarisan sifat.
- Sebagai ekspresi informasi genetik.
- Membuat protein.
- Sebagai pembawa informasi genetik DNA.
- Pengarah sintesis RNA pada sebuah proses kimia atau transkripsi.
- Sebuah kode untuk pengaktifan protein dan penonaktifan gen.
DNA atau dalam bahasa ilmiah disebut asam deoksiribonukleat ialah kode genetik yang menjamin jika sel anak akan mewarisi sifat atau karakteristik yang sama dari sel induknya.
DNA juga merupakan kode dari protein disintesis. Semua organisme memiliki DNA termasuk jenis prokariota, eukariota dan beberapa jenis virus. Kode DNA terdiri dari 4 basa yaitu nukleotida, guanin, adenin sitosin dan timin.
Dalam DNA, memiliki kodean genetik yang berfungsi sebagai pengontrol fungsi, pengembangan dan perilaku dari suatu organisme.
Selain itu, DNA juga digunakan sebagai alat atau media untuk menyimpan instruksi genetik dalam jangka panjang. Intruksi genetik harus benar sehingga DNA akan dapat menduplikasi dirinya sendiri.
Setelah itu DNA akan melanjutkan sintesis RNA dalam proses kimia atau lebih dikenal dengan proses transkripsi DNA.
Pada proses ini, enzim seluler akan diarahkan oleh sebuah kode genetik untuk menciptakan sebuah untaian RNA dengan urutan kode yang disimpan dalam DNA tersebut dan dikenal dengan sebutan mRNA (messenger ribonucleic acid).
mRNA memiliki fungsi sebagai pembawa informasi kode genetik ke pada protein-sintesis mekanika sel untuk selanjutnya dilakukan penginduksian pengaturan mengenai asam amino yang akan digunakan dalam pembentukan protein.
mRNA juga bertugas untuk memerintah dan mengatur karakteristik dari fisiologis suatu organisme bersangkutan.
Dalam sel, DNA berfungsi sebagai kode pengaktifan protein dan penonaktifkan gen. DNA juga berfungsi untuk membuat protein.
DNA merupakan dasar sebuah kehidupan. Bentuk dari DNA yaitu spiral, seperti tangga yang dipelintir dan terdiri dari 4 jenis basa.
4 jenis protein tersebut masing-masing terhubung antar satu sama lain dan memiliki urutan pasangan yang membentuk gen dan memutuskan organisme tersebut baik dalam jenis bakteri, virus hingga manusia.
Tidak hanya DNA inti, namun salinan DNA juga dimiliki di tiap-tiap organisme. DNA yang ada dalam sel germinal pria dan juga wanita atau gamet dipergunakan untuk proses reproduksi.
Urutan dari pasangan tersebut akan dijaga oleh sel yang ada di dalam tubuh, setiap kali sel bereproduksi akan membelah menjadi 2 dan DNA akan disalin ke sel baru.
Walaupun tidak jarang terjadi kerusakan, sperti perpecahan, perpisahan atau pembentukan sel tersebut, sel akan dapat memperbaiki kerusakan tersebut dengan sendirinya.
Pada hakikatnya, semua jenis organisme sudah pasti memiliki DNA yang unik yang dapat berfungsi untuk mengidentifikasi individu, kecuali jika keturunannya merupakan suatu kembar identik.
Pada kembar identik, saat ikatan sel membelah atau blastokista terbelah setengah yang membuat 2 embrio dengan jenis DNA yang sama sehingga terlihat seperti individu yang sama.