Kalimat adalah salah satu “unsur kehidupan” yang hampir kita lakukan setiap waktu. Bahkan, tulisan yang sedang kamu baca di Materi ini juga merupakan salah satu contoh kalimat.
Dalam Bahasa Indonesia, kalimat sendiri memiliki berbagai macam jenis dan ciri khasnya masing-masing. Jenis kalimat dalam kaidah kebahasaan Indonesia yang kali ini akan kita bahas dan pelajari adalah kalimat langsung dan kalimat tidak langsung.
Mempelajari kalimat langsung dan kalimat tidak langsung juga sangat bermanfaat, khususnya bagi kita yang sangat tergantung pada “komunikasi”, entah itu bekerja sebagai wartawan dsb.
Selain itu, dua kalimat ini juga menjadi kunci tersendiri bagi kita yang gemar menulis atau mengarang sebuah cerita seperti cerpen atau semacamnya. Terkadang baik kalimat langsung maupun tidak langsung sering sekali muncul diberbagai macam teks, seperti teks eksposisi.
Pada materi kali ini kita akan membahas tentang kalimat langsung dan tidak langsung secara tuntas, mulai dari pengertian, ciri, aturan hingga contohnya satu per satu sehingga kamu benar-benar memahaminya.
Kalimat Langsung
Agar kita lebih mudah memahaminya, mari kita pelajari satu per satu terlebih dahulu, dan yang pertama kita pelajari adalah kalimat langsung.
Pengertian Kalimat Langsung
Kalimat langsung adalah kalimat yang mengutip atau memberitahukan ucapan, ujaran, atau kalimat hasil pembicaraan orang lain (orang ketiga). Biasanya, kalimat yang dikutip merupakan kalimat asli orang ketiga tersebut dan tidak mengalami perubahan sama sekali.
Ciri-Ciri Kalimat Langsung
Berikut di bawah ini ciri-ciri dari kalimat langsung.
- Bertanda petik (“) dalam bahasa tertulis.
- Intonasi, nada pada bagian yang dikutip memiliki nada yang lebih tinggi daripada bagian lain dalam teks.
- Memiliki 3 pola susunan :
- Pengiring, “Kutipan”
- “Kutipan,” pengiring
- “Kutipan,” pengiring, “Kutipan”
- Huruf pertama pada kalimat yang dipetik harus huruf kapital.
- Dalam bagian kutipan, ada yang berupa kalimat berita, kalimat tanya maupun kalimat perintah.
- Bagian pengiring dan bagian petikan langsung dipisah dengan tanda koma (,).
- Jika di dalam petikan langsung menggunakan kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
- Kalimat langsung yang berupa dialog berurutan, maka wajib menggunakan tanda titik dua (:) sebelum kalimat langsung.
Contoh-Contoh Kalimat Langsung
Setelah mengetahui pengertian dan sudah paham dengan aturan atau ciri-ciri kalimat langsung, maka kita bisa melihat beberapa contoh kalimat langung di bawah ini;
Budi berkata, “Cuaca hari ini sangat panas”.
“Tolong tutup lemarinya!” kata Lala kepada Intan.
“Karena penyakit yang kamu derita cukup parah, sebaiknya kamu beristirahat di rumah sampai penyakitmu sembuh” kata Dokter kepadaku.
Pak guru bertanya, “Di antara kalian, siapa yang ingin menjadi seorang Dokter?”.
Adit berkata, “La, nanti pulangnya aku antar saja ya”.
“Kapan laptopku kamu kembalikan?” tanya Indra.
“Belikan saya es teh!” pinta Ardo.
“Saya akan datang nanti sore” kata Farhan.
Andre berkata, “Bisakah kamu membantuku menyelesaikan tugas ini?”.
Danang berkata, “Mari kita selesaikan tugas ini bersama-sama!”.
Kalimat Tidak Langsung
Setelah berhasil mempelajari kalimat langsung, sekarang mari kita belajar tentang kalimat tidak langsung.
Pengertian Kalimat Tidak Langsung
Kalimat tidak langsung adalah kebalikan dari kalimat langsung. Kalimat tidak langsung merupakan kalimat yang menyampaikan isi atau pesan yang dikatakan dari orang lain atau orang ketiga. Jadi, kalimat tidak langsung tidak menirukan apa yang dibicarakan orang ketiga. Melainkan hanya menyampaikan apa maksud dalam perkataan tersebut dengan gaya bahasa yang berbeda.
Ciri-Ciri Kalimat Tidak Langsung
Seperti kalimat langsung, kalimat tidak langsung juga memiliki aturan atau ciri-cirinya sendiri. Apa saja ciri-ciri tersebut? Berikut di bawah ini semua ciri-ciri dari kalimat tidak langsung.
- Tidak menggunakan tanda petik (“).
- Intonasinya mendatar layaknya bagian-bagian yang lain, namun menurun pada akhir kalimat.
- Pelaku mengalami perubahan kata ganti dari kalimat langsung, yaitu sebagai berikut :
- Kata ganti orang pertama berubah menjadi kata ganti orang ketiga, contohnya saya atau aku menjadi ia, atau dia.
- Kata ganti orang kedua berubah menjadi kata ganti orang pertama, contohnya kamu menjadi saya atau aku.
- Kata ganti orang kedua jamak, berubah sesuai dengan isi kalimatnya, contohnya kita menjadi kami, mereka, atau kalian.
- Biasanya berkata tugas, seperti bahwa, agar, sebab, untuk, supaya, dan tentang.
- Semua bagian kutipan atau kalimat tidak langsung berbentuk seperti kalimat berita.
Contoh Kalimat Tidak Langsung
Ibnu berjanji bahwa dia akan mengantarkan Reza ke rumahnya.
Itu dia pembahasan lengkap tentang materi kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Semoga setelah membaca artikel ini kita jadi lebih paham dan mengerti tentang kedua kalimat tersebut dan berhasil menyelesaikan tugas yang berisi soal-soal terkait kalimat langsung dan tidak langsung.