Konservasi Tanah
Tanah adalah permukaan terluar dari lahan yang selalu menutupi kerak bumi. Ada beberapa daerah yang tidak tertutupi lapisan tanah seperti puncak pegunungan, tempat terjal, daerah salju abadi dan lereng.
Daerah-daerah yang tidak terdapat lapisan tanah tersebut biasanya tidak menjadi tempat tinggal manusia.
Hanya jenis tanaman dan organisme tertentu yang dapat bertahan di sana. Untuk itu, tanah juga disebut penyokong utama bagi kehidupan manusia.
Semua yang kita makan berasal dari tanah. Baik daging maupun tumbuhan semua berasal dari tanah.
Sayangnya, tanah juga mempunyai ancaman yang dapat mengikis kesuburanya. Ancaman adanya erosi adalah ancaman nyata untuk tanah yang kita tempati saat ini.
Baik itu air hujan, angin atau pergerakan bumi adalah faktor-faktor yang dapat menyebabkan erosi tanah. Untuk itu perlu adanya upaya pencegahan atau penanggulangan ancaman ini.
Konservasi tanah adalah salah satu upaya dalam menjaga dan menanggulangi ancaman erosi pada tanah.
Konservsi tanah sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara. Setidaknya ada tiga metode utama dalam konservasi tanah yang kita kenal saat ini yaitu konservasi tanah dengan memanfaatkan tanaman atau metode vegetasi, konservasi tanah dengan menggunakan teknik mekanik tertentu atau metode mekanik, dan metode yang menggunakan bahan kimia atau metode kimiawi.
Konservasi tanah sendiri berfungsi sebagai berikut:
- Seperti yang telah dijelaskan di atas, dasar dari dilakukanya konservasi tanah adalah mencegah erosi. Erosi adalah ancaman nyata bagi kesuburan tanah. Tanah yang subur akan dapat menyokong kehidupan yang baik. Untuk itulah lahan yang subur selalu menjadi lahan rebutan sejak zaman dahulu.
- Konservasi tanah juga diharapkan dapat memperbaiki lahan yang sudah terlanjur terkena erosi. Memperbaiki di sini dimaksudkan agar dapat mengembalikan fungsi tanah yang menyokong kehidupan.
- Lebih jauh lagi, konservasi tanah berfungsi untuk mejaga kualitas kehidupan manusia.
Konservasi Air
Jika konservasi tanah adalah untuk menanggulangi dampak erosi, maka konservasi air adalah upaya penghematan air agar ketersediaan air bersih tetap terjaga di masa depan.
Penggunaan air yang tidak bijak akan mengurangi jumlah air bersih yang tersedia.
Di masa depan mungkin jumlah air bersih yang dapat ditemui tidak sebanyak pada saat ini. Pada saat ini pun kita sudah mengalami adanya kelangkaan air bersih di beberapa daerah.
Pada zaman dahulu orang-orang tidak pernah berpikir untuk menjual air bersih karena ketersediaan air bersih masih sangat banyak.
Namun pada saat ini, apa yang orang-orang tersebut tidak pikirkan menjadi kenyataan.
Air bersih sudah menjadi komoditas perdagangan yang menguntungkan banyak uang. Untuk itulah konservasi air penting untuk dilakukan agar di masa depan keberadaan air bersih tetap terjaga.
Berikut adalah fungsi dari diadakanya konservasi air:
- Untuk menjaga kelangsungan keberadaan SDA air di masa depan baik itu daya dukung, daya tampung, dan fungsi dari sumber daya air tiu sendiri.
- Untuk melindungi dan melestarikan sumber air beserta lingkungan keberadaannya. Daya alam dan aktifitas manusia dapat berpotensi merusak sumber-sumber air bersih.
- Untuk menjaga ekosistem. Keberadaan cadangan air yang baik akan mewujudkan ekosistem yang baik. Sehingga keseimbangan ekosistem dapat terus terjaga. Kekurangan air dapat mematikan organisme tertentu, dan jika ini menyangkut rantai makanan, maka urutan rantai di atasnya juga akan terpengaruh. Pada akhirnya ekosistem tidak dapat berjalan seperti semestinya.