Beluntas merupakan salah satu jenis tanaman obat dan termasuk jenis tanaman perdu dengan ketinggian 1 hingga 2 meter.
Tanaman beluntas memiliki banyak manfaat, khususnya dalam bidang kesehatan, di antaranya dapat menurunkan demam, mengobati keputihan dan mengatasi pegal.
Tanaman yang memiliki nama ilmiah Pluchea indica ini sering dijadikan sebagai lalapan oleh masyarakat Jawa.
Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik apabila ditanam di daerah dengan tanah yang subur.
Di Indonesia sendiri, tanaman beluntas memang banyak tumbuh di berbagai wilayah dan sering dijumpai di halaman rumah, karena dijadikan sebagai tanaman pagar.
Masyarakat Indonesia juga sudah lama memanfaatkan tanaman beluntas sebagai obat.
Berbagai manfaat dan khasiat dari tanaman yang satu ini memberikan peluang yang besar untuk dibudidayakan.
Bagi para pemula juga bisa membudidayakan tanaman beluntas dengan mudah. Berikut merupakan cara budidaya tanaman beluntas untuk pemula.
Persiapan dan Penanaman
Tanaman beluntas dapat diperbanyak melalui stek pucuk dan stek batang.
Untuk pembibitan juga dapat dilakukan dengan membuat stek pucuk maupun stek batang.
Pembibitan dengan cara stek dapat dilakukan di lahan terbuka maupun di dalam polybag.
Panjang batang tanaman beluntas yang digunakan untuk pembibitan dalam media polybag berkisar antara 7 hingga 15 cm.
Stek batang dapat direndam dalam air kelapa untuk mempercepat pertumbuhan akar.
Sementara, polybag yang digunakan berdiameter 15 atau 20 cm yang diisi hingga memenuhi 90 persen dari ketinggian polybag.
Penanaman tidak boleh dilakukan dengan menusukkan stek batang secara langsung ke dalam tanah, melainkan dengan membuat lubang kecil terlebih dahulu.
Tanaman beluntas tidak boleh terlalu banyak terpapar sinar matahari pada saat awal penanaman hingga satu bulan kemudian.
Penyiraman sebaiknya dilakukan satu kali sehari dengan melihat kondisi media.
Jika tanah kering sebaiknya tanaman beluntas disiram, namun sebaliknya tidak perlu dilakukan penyiraman jika tanah basah.
Setelah tiga minggu dan daun beluntas tumbuh 4 hingga 6 helai, tanaman beluntas dapat dipindahkan ke lahan terbuka.
Pemupukan
Agar tanaman beluntas dapat tumbuh dengan subur, sebaiknya berikan pupuk dengan menggunakan pupuk organik sebanyak 2 hingga 4 kg/m2.
Pemangkasan
Untuk mengurangi ujung cabang dan menghasilkan pucuk baru untuk dikonsumsi perlu dilakukan pemangkasan pada tanaman beluntas.
Sebaiknya pemangkasan dilakukan setidaknya 2 atau 3 minggu sekali.
Usahakan jangan sampai lebih dari 1 bulan, karena tanaman beluntas menjadi sulit dipangkas dan sulit membentuk tanaman tersebut.
Sementara itu, tanaman beluntas yang digunakan untuk keperluan sayuran dipangkas dua minggu sekali.
Hama
Seperti halnya tanaman pada umumnya, dalam budidaya tanaman beluntas juga tidak terlepas dari gangguan hama, seperti ulat dan belalang.
Hama tersebut biasanya menyerang bagian daun yang tumbuh, sehingga menyebabkan daun berlubang akibat dimakan oleh ulat.
Untuk mengatasinya, dapat dilakukan dengan cara mekanis.
Panen dan Pasca Panen
Tanaman beluntas yang telah tumbuh rimbun dengan ketinggian 1 hingga 1,5 meter sudah dapat dipanen. Daun dari tanaman beluntas yang dipetik yakni daun yang masih muda dengan bau yang khas dan berwarna hijau muda.
Daun beluntas yang masih muda ditandai dengan teksturnya yang tidak begitu keras. Daun beluntas dipetik dengan panjang 2 hingga 5 cm dari pucuk daun.
Demikianlah beberapa tahap dalam budidaya tanaman beluntas. Kini, anda dapat dengan mudah membudidayakan tanaman beluntas di pekarangan rumah anda.