Cara Memilih Bambu Yang Kuat

Posted on
Bambu Yang Kuat

Cara Memilih Bambu Kuat. Bambu saat ini masih menjadi salah satu material bangun rumah yang sering digunakan. Bambu termasuk dalam material etnik, sangat baik digunakan untuk membuat rumah dan properti kita bernuansa tradisional maupun etnik.

Penggunaan bambu pada bangun rumah sering hanya digunakan sebagai material sekunder saja, seperti sebagai penopang sementara saat proses bangun rumah berlangsung. Namun jika kita dapat berkreasi, rumah bambu tidak kalah kuat, bagus dan artistik.

Selain dibuat untuk rumah bambu, bambu juga bisa dipakai dalam struktur bangunan. Sebagai contoh, penggunaan bambu untuk kerangka atap dan lais, hingga berbagai fungsi lainnya. Bambu sendiri memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh material lainnya, seperti tahan gempa, liat, kuat, bagus dan murah.

Selain memiliki keunggulan, bambu juga memiliki kelemahan. Sebagai contoh, pemakaian bambu muda sangat rentan dan tidak dianjurkan karena akan mudah ‘peot’ dan berubah. Untuk itu kita mesti mengetahui cara memilih bambu kuat. Berikut adalah panduan singkat cara memilih bambu kuat yang bisa kita ikuti.

Inilah tips Cara Memilih Bambu Kuat:

  • Bambu yang kita pilih mesti yang sudah tua (4-5 tahun). Dari segi fisik bisa kita lihat dari warna daun, kelopak, dan bila dipukul terdengar bunyi yang cukup nyaring (tanda sudah matang dan kering).
  • Tanda bambu yang matang dapat juga kita ukur dengan memakai alat pengukur kepadatan batang (density test). Alatnya berupa jarum yang ditembakan ke dalam batang bambu. Cukup akurat, namun harga alatnya masih sangat mahal.
  • Sesudah bambu ditebang, sebaiknya bambu didiamkan beberapa hari diatas sebuah alas dengan posisi tegak, alas kayu misalnya. Tujuannya untuk menurunkan semua cairan alami yang terdapat dalam bambu.
  • Alas berfungsi juga untuk mencegah kelembaban tanah tidak masuk kembali ke serat batang bambu.
  • Bersihkan bambu dari kotoran yang melekat, sisa ranting dan lainnya dari permukaan batang bambu.
  • Batang bambu tua atau matang memiliki kerapatan daging batang yang baik, sehingga tidak menyebabkan peot atau kisut bila nanti sudah kering.

Banyak sekali jenis bambu didunia yakni sekitar 1.250 jenis bambu dan 140 jenis atau 11% nya merupakan spesies asli Indonesia. Bambu memang sudah mulai tergantikan, terutama bila kita membuat bangunan bertingkat.

Namun pembuatan rumah bambu atau Gazebo justru semakin banyak digemari, dipedesaan bambu masih banyak digunakan sebagai rangka atap rumah. Semoga tips singkat cara memilih bambu yang baik ini bisa berguna bagi kita.

Cara Mencegah Bambu dari Serangan Rayap

Salah satu kelemahan bambu adalah bisa diserang rayap, sama seperti halnya material kayu. Walaupun daya tahan terhadap rayap lebih kuat dibandingan kayu, namun jika sudah terserang sangat sulit untuk mengembalikannya seperti semula, kebanyakan kita harus menggantinya dengan bambu baru.

Kelembaban udara dan basah merupakan musuh utama pada bambu, bambu yang basah akan lebih mudah dimakan rayap dan munculnya jamur. Karenanya, bambu harus dijaga agar tetap kering.

Berikut ini Cara Mencegah Bambu dari Serangan Rayap yang bisa diikuti dengan mudah.

  • Kita dapat mengeluarkan zat glukosa (yang digemari rayap) pada bambu dengan cairan garam (acid) yang tidak disukai rayap.  Cara dan bahannya dapat bermacam-macam. Pada zaman dahulu, pengawetan bambu dilakukan dengan cara merendamkan bambu ke dalam lumpur sungai atau pantai atau sawah. Proses ini membutuhkan waktu yang cukup lama ( 3-6 bulan).
  • Pengawetan bambu juga bisa dilakukan dengan cara memberinya minyak tanah atau oli bekas, seperti banyak dilakukan para pengrajin bambu.
  • Saat ini sedang dikembangkan sebuah metode pengawetan bambu dengan menggunakan Borax-boric acid,  dengan metode kolam perendaman, vertical soak diffusion  (VSD) atau menggunakan injeksi ke setiap batang bambu.
  • Jika bambu sudah melewati proses pengawetan, bambu kemudian di keringkan. Susun bambu secara vertikal dan terlindung dari sinar matahari. Dengan dikeringkan di luar, kita memanfaatkan aliran udara alami. Proses ini membutuhkan waktu 2 minggu, tergantung dari cuaca.
  • Jika bambu sudah kering, bambu sudah dapat digunakan baik untuk konstruksi bangunan maupun untuk furnitur.

Bambu yang baik harus melewati tahapan pengawetan terlebih dahulu sebelum bisa digunakan untuk bangun rumah atau furnitur bambu.

Pengawetan bambu merupakan salah satu cara memcegah bambu dari serangan rayap. Pastikan juga agar bambu tetap kering, semoga cara memcegah bambu dari serangan rayap ini bisa membantu kita. Ketahui juga cara memilih bambu yang benar.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *