Apa itu Money Tracking? Money tracking adalah upaya untuk mencatat segala bentuk pengeluaran yang kita lakukan setiap periode tertentu misal setiap hari, setiap bulan atau setiap minggu.
Dari pencatatan tersebut, kita akan melihat bahwa sebenarnya sebagian besar uang yang kita miliki tersebut di anggarkan dalam bentuk apa saja.
Nah pada materi ini kita akan membahas tentang Money Tracking dan kita akan mendapatkan pengetahuan tentang kelebihan melakukan money tracking ini.
Seperti yang telah disebutkan di atas, Money Tracking adalah pencatatan alur dari setiap uang yang sudah kita keluarkan. Setelah mengetahui pos-pos pengeluaran terbanyak, langkah selanjutnya adalah melakukan penghematan-penghematan atau strategi-strategi lain yang bisa mengurangi biaya belanja kita. Dengan demikian, diharapkan kita bisa memiliki kelebihan dana yang bisa kita investasikan.
Sebagai cotoh, seorang memiliki penghasilan minimun regional perbulan sebesar Rp 1.000.000,- yang selalu habis dan tidak ada sepeser pun yang dapat diinvestasikan.
Orang tersebut disarankan memulai tracking money atas semua pengeluarannya. Dari hasil pencatatan yang dilakukan terlihat bahwa setiap pagi dan sore hari, selalu ada biaya minum dan jajanan di warung sebesar Rp 4000.
Kita akan coba meneliti lebih lanjut tentang pengeluaran tersebut. Hasilnya menunjukan bahwa orang itu memiliki sebuah jarak ke tempat kerja dari tempat tinggalnya terlalu dekat jika menggunakan transportasi angkutan umum, tetapi cukup jauh jika jalan kaki. Orang tersebut pulang dan pergi kerja dengan berjalan kaki.
Akhirnya,setiap pagi dia berangkat berjalan kaki dan karena jaraknya cukup jauh, dia seringkali mampir ke warung untuk sekedar minum atau membeli jajanan di sana.
Di warung tersebut dia membelanjakan uangnya sekitar Rp 4000. Hal yang sama juga terjadi ketika dia pulang kerja. Warung ibarat tempat persinggahannya di dalam jarak rumah dan tempat kerjanya.
Jika kita jumlahkan selama satu bulan, kita akan mendapati total uang sekitar Rp 100.000 selama 25 hari kerja jika dia mampir di warung selama pulang dan pergi kerja.
Studi kasus seperti ini mungkin bisa disiasati dengan membawa bekal air minum menggunakan botol. Maka selama satu bulan jika dia tidak ke warung, maka dia dapat sisa Rp100.000 dari biaya jajan di warung tadi.
Penghematan-penghematan lain bisa dilakukan di beberapa pos konsumtif yang tidak berguna lainnya.
Sebagai contoh lain, jika seseorang tidak memiliki dan investasi, tetapi sanggup membeli rokok satu bungkus setiap harinya, ia bisa memulai mengurai pembelian rokok sehingga muncul kelebihan dana untuk mulai diinvestasikan.
Bayangkan orang yang memiliki penghasilan kurang lebih Rp 1.000.000 ternyata bisa memiliki kelebihan dana untuk diinvestasikan, tentunya orang yang memiliki penghasilan yang jauh lebih besar juga bisa memiliki dana untuk diinvestasikan.
Itulah tujuan membuat catatan Tracking Money. So, tertariklah Anda untuk memulai membuat tracking Money dan bersiap untuk berinvestasi sebagai tunjangan di masa mendatang?