Mengenal Indikator Bollinger Bands
Indikator Bollinger bands adalah salah satu indikator yang mampu mengidentifikasikan sebuah trend pada pergerakan harga. Bollinger Bands sendiri di temukan oleh John A. Bollinger dan kemudian didaftarkan sebagai hak paten miliknya pada tahun 2011. Indikator ini sangat istimewa karena bisa memberikan sinyal kapan trend akan segera dimulai dan berakhir. Tampilan indikator Bollinger Band sangat unik dan memiliki fungsi yang sangat berguna dalam mengidentifikasi sebuah trend.
Berikut ini adalah beberapa fungsi dari Bollinger Bands, di antaranya :
- Berfungsi mengukur arah trend.
- Mampu menunjukan pembentukan awal dan akhir dari sebuah trend.
- Menunjukan pergerakan sideways/datar.
- Menunjukan pergerakan volatilitas tinggi dengan metode breakout.
- Memudahkan dalam menentukan level stop loss dan take profit sesuai pergerakan harga yang sedang terjadi.
Bagian-Bagian Indikator Bollinger Bands
Indikator Bollinger Bands sendiri terdiri dari 3 garis, dengan 1 garis di tengah dengan periode sama persis dengan SMA (Simple Moving Average) dan dua garis di atas dan di bawah yang mengukur standar deviasi dari periode garis di tengah. Menggunakan pengaturan default*, garis tengah (SMA periode 20) pada bollinger bands disebut Middle Bands. Sedangkan garis diatas yang mengukur SD +2 disebut Upper Bands dan garis dibawah yang mengukur SD -2 disebut Lower Bands.
Dalam kebanyakan kasus yang ditemui dalam menggunakan indikator bollinger bands ini, harga yang bergerak normal selalu berada pada rentang 3 garis bollinger tersebut, namun ketika harga bergerak dengan volatilitas tinggi dalam satu arah maka harga akan terlihat menembus salah satu garis bollinger tersebut (upper atau lower bands).
*Catatan: Pengaturan default yang di maksud adalah pengaturan bawaan dari semua platform trading. Pengaturan default ini digunakan oleh John Bollinger dengan periode 20 dan SD 2. Karena John Bollinger menggunakan time frame daily/harian. Jadi dia menggunakan periode 20 adalah untuk mengukur rata-rata pergerakan harga selama 20 hari (1 bulan) dengan rentang standar deviasi 2 (+2 dan -2).
Trading Menggunakan Bollinger Bands
Melihat harga dan Garis-Garis Bollinger Bands
Menggunakan Bollinger Bands untuk mengidentifikasi dominasi arah harga (kecenderungan trend) sangatlah mudah, yaitu dengan mengamati pergerakan harga dan garis-garis bollinger bands.
Identifikasi Uptrend
Jika harga bergerak di atas middle bands – diatas upper bands – middle bands mengarah ke atas.
Anda bisa melihat bentuk dari bollinger bands terhadap harga. Ketika harga bergerak di atas middle bands atau garis middle bands mengarah ke atas, maka bisa diartikan bahwa harga cenderung uptrend. Sedangkan ketika harga bergerak diatas upper bands, bisa diartikan kondisi pergerakan harga saat itu adalah uptrend kuat.
Identifikasi Downtrend
Jika harga bergerak di bawah middle bands – middle bands mengarah ke bawah – di bawah lower bands
Ketika harga bergerak di bawah middle bands atau middle bands mengarah ke bawah, maka bisa diartikan bahwa harga cenderung downtrend. Sedangkan ketika harga bergerak di bawah lower bands, bisa diartikan kondisi pergerakan harga saat itu adalah downtrend kuat.
Menggunakan metode seperti di atas dalam mengidentifikasi trend sangatlah berguna ketika menggunakan Bollinger Bands. Selain Ada bisa menentukan titik open posisi, Anda juga bisa menempatkan titik stop loss/cut loss dengan tepat.
Contoh Ketika Anda hendak open posisi di tengah downtrend yang sedang terjadi, Anda bisa menempatkan titik cut loss ketika candlestick kembali pullback dan close di atas garis lower bands. Cukup menggunakan garis-garis Bollinger dan posisi harga terhadap middle bands Anda sudah mendapatkan strategi trading yang cukup sederhana.
Melihat Bentuk Bollinger Bands
Metode mengetahui trend dengan mengamati bentuk dari bollinger bands sendiri sangat sering digunakan oleh para trader teknikal yang menggunakan indikator ini. Selain jarang memberikan sinyal palsu, Anda juga bisa mengidentifikasi trend yang baru akan dimulai atau trend yang akan berakhir.
Pada indikator Bollinger bands ini ada beberapa cara dalam membacanya, seperti dengan memperhatikan di saat harga menyentuh salah satu garis dari bollinger kemudian melakukan entry. Nah sedangkan cara membaca kondisi trend yang sedang terjadi adalah dengan melihat dan mengamati bentuk dari garis-garis bollinger bands tersebut. Membaca kondisi trend menggunakan bollinger bands terbagi menjadi beberapa bagian, yaitu:
Kondisi Mendatar > Kondisi Melebar> Kondisi Sejajar > Kondisi Menyempit > Kondisi Mendatar
Pada gambar ilustrasi diatas merupakan sebuah gambaran bentuk secara keseluruhan kondisi trending yang digambarkan oleh bollinger bands.
Jika anda sudah mengerti dan hafal urutan-urutan dari kondisi bollinger bands, maka nantinya Anda akan lebih mudah dalam memperkirakan pergerakan harga yang akan terjadi selanjutnya hanya dengan melihat dari bentuk garis bollinger bands saja. Sesuai dengan bentuk garis bollinger bands, maka kondisi pasar juga akan terlihat seperti berikut :
1). Ketika harga bergerak sideways/mendatar maka garis bollinger bands juga akan mendatar.
2). Ketika harga mulai bergerak trending maka garis bollinger bands akan terlihat melebar atau saling menjauh.
3). Ketika harga dalam kondisi trending yang kuat dalam satu arah, maka salah satu garis bollinger bands akan mengikuti arah dari garis bollinger yang lainnya sesuai dengan arah trend saat itu.
4). Ketika kondisi trending sudah mulai berhenti maka garis bollinger akan terlihat menyempit dan harga kembali bergerak sideways/mendatar.
Anda bisa melihat bentuk dari garis-garis bollinger bands pada gambar di atas. Coba Anda buka platform trading dan masukan indikator Bollinger Bands pada chart. Lihat! Setiap fase/bentuk yang diperlihatkan bollinger bands selalu urut dan terjadi berulang-ulang sesuai kondisi harga saat itu bukan ? Inilah menariknya bollinger bands.
Bollinger Bands Dan Teori Supply and Demand
Sama seperti halnya Chart Pattern, Supply and Demand yang berdasarkan ilmu price action juga bisa digabungkan dengan Bollinger Bands. Di bawah ini adalah contoh dari penggunaan Bollinger bands sebagai konfirmasi strategi di Supply ketika harga kembali menyentuh Area Supply dan garis upper Bollinger Bands .
Tips Menggunakan Indikator Bollinger Bands
1. Harga selalu berada di antara upper dan lower bands (garis bawah dan atas). Anda bisa memanfaatkan bollinger bands sebagai pengganti channel. (Baca: Menggunakan CHANNEL)
2. Biasanya harga bergerak dari garis bands yang satu ke garis bands yang lain. Anda bisa memanfaatkan sinyal dari indikator ini. Jika harga bergerak naik dan menembus upper bands Anda bisa membuka buy. Sebaliknya jika harga bergerak turun dan menembus Lower bands Anda bisa open sell. Ingat, cara ini hanya berlaku jika pasar trending. Anda bisa mengetahui pasar trending dengan menambahkan indikator ADX. (Baca: Indikator ADX)
3. Anda bisa perhatikan garis-garis bollinger bands yang menyempit. Jika garis-garis ini menyempit dalam rentang waktu yang cukup lama, maka bisa diambil kesimpulan bahwa harga akan bergerak trending dengan volume yang sangat besar.
4. Ketika Bollinger bands menyempit, disarankan Anda tidak membuka open posisi. Kecuali jika Anda sudah mengetahui setiap karakteristik dari masing-masing pair.