Pengaruh Politik Terhadap Nilai Mata Uang
Negara-negara dengan kondisi politik dan aktivitas ekonomi yang stabil sangat menarik bagi para investor.
Sebaliknya ketika terjadi gejolak politik akan dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan oleh para investor, sehingga secara langsung maupun tidak langsung dapat mengakibatkan penurunan nilai mata uang di negara tersebut.
Kita ambil contoh dolar Zimbabwe. Saat pertama kali diperkenalkan pada tahun 1980 dan menggantikan mata uang dolar Rhodesian, dolar Zimbabwe tercatat sebagai salah satu mata uang dengan nilai tertinggi di dunia saat itu.
Bayangkan saja, ketika pertama kali diterbitkan kepada publik dolar Zimbabwe memiliki nilai tukar lebih dari 1 dolar (1 ZWD = 1,47 USD).
Namun selang beberapa saat terjadi kekacauan politik internal di negara tersebut sehingga menyebabkan ‘bencana Hiperinflasi’.
Kekacauan politik tersebut berdampak pada segala aspek termasuk aktivitas perekonomian dan terkikisnya nilai dolar Zimbabwe seiring waktu berjalan.
30 tahun setelah diperkenalkan nilai ZWD mengalami depresiasi berkepanjangan sehingga membuat pemerintah dan bank sentral Zimbabwe menerbitkan nilai mata uang ZWD dengan nilai denominasi triliunan.
Pada akhirnya saat ini ZWD banyak ditinggalkan sebagai alat tukar resmi dan pemerintah menggunakan mata uang dolar AS sebagai mata uang yang sering digunakan di negara tersebut.
Sementara itu, salah satu faktor yang menggerakan harga di pasar mata uang adalah ketika adanya rilis data ekonomi yang menggerakan sentimen para pelaku pasar.
Data ekonomi yang wajib di simak oleh para trader forex berasal dari negara-negara dengan nilai mata uang yang kuat seperti Amerika Serikat, Uni Eropa, Inggris, Jepang Australia, China, Kanada dan Swiss.
Seperti yang kita tahu bahwa dolar AS merupakan mata uang yang paling sering ditransaksikan di pasar global dan tercatat mencapai 50% perputaran transaksi di pasar mata uang internasional.
Hal tersebutlah yang membuat data-data ekonomi dari Amerika Serikat sangat wajib untuk di simak bagi semua trader.
Di pasar forex, terdapat beberapa data ekonomi penting seperti Indeks Harga Konsumen (CPI), Indeks Harga Produsen (PPI), Retail Sales, GDP, Trade Balance dan sebagainya.
Setiap data ekonomi yang memiliki cakupan makro tersebut sangat penting karena dapat memberikan dampak yang cukup besar bagi nilai mata uang yang bersangkutan.
Skema Dasar Dari Pertumbuhan Ekonomi
Bagaimana cara memahami perputaran ekonomi di suatu negara yang sedang mengalami pertumbuhan ekonomi yang stabil ? Kita ambil saja contoh bagaiamana aktivitas pertumbuhan ekonomi melalui sudut pandang dari konsumen, bisnis & investasi dan pemerintah.
Secara gampangnya kita coba jabarkan melalui alur seperti contoh ini. Ketika konsumen (masyarakat) merasakan ekonomi yang stabil, merasa aman dan tercukupi, mereka akan dengan senang hati membelanjakan uang mereka.
Setelah itu pemilik usaha (penjual, perusahaan, layanan jasa) akan mendapatkan lebih banyak keuntungan dari pengeluaran konsumen tersebut. Lalu apa hubungannya kedua alur tersebut?
Ketika perusahaan mendapatkan keuntungan yang lebih banyak, mereka tentu akan berusaha untuk meningkatkan lagi keuntungan yang didapat.
Ada berbagai cara yang dilakukan oleh perusahaan, salah satunya membutuhkan lebih banyak karyawan dan kemudian membuka lowongan pekerjaan.
Ketika perusahaan mendapatkan keuntungan lebih banyak, tentu pajak yang dibayarkan kepada pemerintah juga akan meningkat dan pendapatan negara otomatis juga akan meningkat.
Anggaran belanja pemerintah meningkat dan bermuara ke peningkatan aktivitas ekonomi. Dan pada akhirnya juga akan mempengaruhi nilai tukar mata uang.
Dari sinilah kita bisa melihat alur pertumbuhan ekonomi yang sehat jika melihat secara awam. Jadi disitulah letak pentingnya data ekonomi jika kita membacanya sesuai dengan letak dan alurnya.
Ketika Anda membaca indikator ekonomi sesuai dengan tempatnya, maka sedikit banyak Anda akan mengetahui perkirakan atas prospek negatif atau positif dari perputaran ekonomi di masa depan.