Apa Itu Spread?
Apa yang dimaksud spread? Spread adalah perbedaan antara penawaran (supply) dan permintaan (demand). Dengan kata lain spread itu adalah selisih pip atau poin antara harga permintaan (ask) dan penawaran (bid) yang ditentukan oleh broker forex atau sebagai komisi untuk broker.
Kenapa broker meminta komisi kepada kliennya? Ya tentu saja broker juga butuh komisi dari klien yang trading di broker tersebut sebagai ganti biaya jasa setiap transaksi dari para kliennya.
Nilai komisi (spread) mungkin digunakan broker untuk membayar setiap transaksi pada pemilik platform trading atau untuk meningkatkan pelayanan dan membesarkan jaringan broker tersebut. Perlu Anda ketahui, bahwa mayoritas broker tidak memiliki platform trading sendiri. Sehingga mereka menyewa platform dari perusahaan penyedia platform tersebut.
Jadi, jika Anda berpikir bahwa broker bisa memanipulasi data-data yang ada di platform trading, kemungkinannya sangat kecil. Karena broker hanya menyewa platform. Penjelasan kenapa bentuk candlestick dan harga di setiap broker berbeda-beda itu karena Liquidity Providernya yang berbeda.
Beberapa contoh quote di metatrader yang bisa Anda temukan di trading platforms setiap broker:
Harga penawaran (bid-sisi kiri) adalah harga ketika Anda akan menjual mata uang dasar dari pasangan mata uang tersebut.
Sebaliknya, pada harga permintaan (ask-sisi kanan) adalah harga saat Anda akan membeli mata uang dasar dari pasangan mata uang tersebut.
Gambar 1
Quote pada sisi kiri pada gambar 1 menunjukan bahwa EUR/USD dengan harga 1.2518 / 1.2521. Itu berarti pada saat itu, Anda dapat membuka posisi buy pada pasangan EUR/USD di harga 1.2521 dan menjual di harga 1.2518. Spread dihitung dari kedua harga tersebut, yaitu : 1.2521-1.2518 = 3 pips. Berarti spread pada broker tersebut sebanyak 3 pips.
Gambar 2
Sedangkan untuk gambar 2, menunjukan harga 1.26552 / 1.26569. Anda mungkin sedikit bingung, pada gambar 1 harga hanya menggunakan 4 desimal sedangkan gambar 2 menggunakan 5 desimal. Sebenarnya sama saja, gambar yang pertama kami menggunakan contoh akun dengan 4 digit desimal dan fix spread. Sedangkan yang kedua menggunakan akun 5 digit desimal dan ECN spread. Artinya ECN spread bisa berubah-ubah sesuai kondisi pasar, sedangkan Fix spread tidak peduli pasar sedang ramai atau tidak spread tidak akan melebar atau mengecil.
Kembali ke topik, gambar kedua memiliki spread yang lebih kecil, yaitu 1.26569 – 1.26552 = 1.7. Perlu diingat, spread merupakan salah satu hal yang penting. Semakin kecil spread, maka semakin banyak keuntungan yang anda dapat. Namun, semua kembali kepada Anda ketika akan memilih broker. Broker dengan Fix spread akan lebih baik jika digunakan untuk long term sedangkan broker yang menggunakan spread lebih kecil akan lebih menguntungkan jika Anda seorang scalper.
Sekali lagi hal yang perlu diingat, spread merupakan hal penting untuk mendapatkan profit lebih banyak, namun juga jangan tergiur dengan broker yang terlalu menawarkan spread yang rendah, namun memiliki masalah dalam sistemnya, seperti requote atau open posisi ditolak.
Apa Saja yang Mempengaruhi Spread?
Mungkin nanti, ketika Anda akan memilih broker, pasti akan menemui kebimbangan, memilih broker dengan FIX spread atau spread yang dinamis. Terkadang, pada broker yang menggunakan spread dinamis, pada pair tertentu akan Anda temui spread yang kadang melebar dan membesar, bahkan terkadang spreadnya bisa melebihi broker pada Fix spread.
Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor, seperti pada likuiditas dan volatilitas pasar yang begitu tinggi pada saat itu. Ambil contoh EUR/USD, pair yang sering ditradingkan oleh banyak orang, pair ini dikenal dengan pair yang memiliki spread paling rendah. Namun, ketika pasar sedang memiliki volume volatilitas yang tinggi, terkadang pair ini memiliki spread yang membesar seiring dengan aktifitas pasar.
Seperti yang kita bahas sebelumnya, spread juga bisa menggambarkan keadaan volatilitas suatu pair. Pair yang memiliki volatilitas setiap harinya, pasti juga memiliki spread yang besar. Ambil contoh pair GBP/CHF atau GBP/NZD. Kedua pair tersebut memiliki volatilitas yang tinggi.
Satu hari Anda bisa mendapatkan setidaknya 50 – 70 pips pada pair ini, namun kembali ke permasalahan spread, kedua pair ini memiliki spread yang lebih besar dibanding dengan pair-pair lainnya karena pergerakan hariannya yang tinggi. Sedangkan pada pair EUR/USD atau USD/JPY yang lebih dikenal dengan spread rendah, mendapatkan 50 pips saja mungkin akan sedikit susah satu hari karena volatilitas dari kedua pair tersebut kurang tinggi dan jauh lebih stabil.
Apa Perbedaan Antara Spread Dinamis dengan FIX Spread?
FIX spread memiliki kelebihan, yaitu kita tidak akan terlalu memikirkan tentang spread yang membengkak atau membesar. Pada setiap kondisi, entah itu pasar sedang bervolatilitas tinggi atau tidak, spread akan tetap dan tidak berubah-ubah. Sebagai contoh, ketika akan ada news yang tinggi seperti NFP atau pengumuman dari ECB dan FOMC, spread tidak akan membesar sampai berkali-kali lipat.
Sebaliknya, spread dinamis yang terus berubah-ubah sepanjang waktu tergantung kondisi pasar. Volatilitas yang tinggi dan likuiditas yang tinggi, spread dinamis cenderung melebar atau membesar. Ketika akan ada berita penting yang akan dirilis, spread dinamis cenderung meningkat dan naik 3 sampai 4 kali lipat dari FIX spread.
Di balik spread yang melebar, ketika pasar dalam kondisi yang normal, spread dinamis lebih menguntungkan karena spread cenderung sangat kecil dan kita bisa mengambil keuntungan yang lebih dibandingkan dengan tipe FIX spread.