Mengenal Pivot Point

Posted on

Apa itu pivot point? Pivot point adalah garis rata-rata pergerakan high-low hari kemarin dan “diolah” dengan rumus pivot. Kalau artinya tidak begitu penting, yang penting adalah fungsi dari pivot point itu sendiri.

Pivot Point Sebagai Level Penting

Para pelaku pasar di seluruh dunia pastinya akan mengamati daerah support resistance pada hari ini (hari ketika mereka akan berdagang). Nah, dengan mengintip area support dan resistance kita akan mengetahui dominan arah pergerakan pasar saat ini.

Pivot point harian sangat dianjurkan untuk tipe trader yang membuka posisi dan menutup posisi pada hari yang sama. seperti intraday dan scalper. Karena pivot point berguna untuk melihat point-point daerah support resisntance yang akan di Breakout ataupun reversal.

Maksud dari Breakout dan reversal di sini adalah harga akan melewati point resistance/support saat itu atau akan memantul kembali.

Begini contohnya

Contoh Pivot Point

Loh itu kok garis-garis bisa menahan harga? Sakti bukan garis-garisnya. Yang sakti atau ajaib bukan garis-garis itu, namun dominasi para trader di seluruh dunialah yang mengamati point-point dari daerah pivot point, Support 1 dan Resistance 1 pada hari itu dan melakukan transaksi-transaksi.

Nah untuk memperjelas mari kita bahas materi pivot point ini lebih lanjut.

Setup Perhitungan Pivot Point

Mungkin masih banyak temen-temen yang masih bingung bagaimana melakukan setup perdagangan investasi mereka dengan menggunakan strategi pivot point.

Pivot point merupakan setup yang banyak digunakan oleh banyak trader profesional dikarenakan penggunaanya memiliki banyak sekali keunggulan seperti mengetahui rata-rata tengah perbatasan pergerakan harian saat itu juga, serta juga bisa mengetahui support dan resistance pergerakan pada saat hari itu juga.

Kebanyakan trader menggunakan pivot point harian/Daily pivot point adalah trader yang bertipe Short-term trader, scalper, swing trader,breakout trader dan juga daily trader. Di kesempatan postinga tipe-tipe trader Anda bisa lihat tipe trader macam apa Anda.

Untuk Swing trader menggunakan pivot point untuk mengenali Reversal Patern dan untuk Breakout trader menggunakan pivot point untuk menentukan support dan resistance.

Contoh Pivot Point pada Chart Forex

Berikut contoh Pivot point Harian beserta Resistance dan Supportnya pada pair EUR/USD di time frame H1.

Level pivot points

Rumus Pivot Point

Cara mengitung pivot point bisa menggunakan rumus seperti berikut :

  • Pivot Point (PP) = (High+Low+Close)/3
  • Resistance 1 (R1) = (2xPP) – Low
  • Resistance 2 (R2) = PP + (High + Low)
  • Resistance 3 (R3) = High + 2 x (P – Low)
  • Support 1 (S1) = (2xPP) – High
  • Support 2 (S2) = PP – (High-Low)
  • Support 3 (S3) = Low – 2 x (High – P )

Untuk perhitungan lainya juga bisa menggunakan rumus perhitungan seperti ini

Woodie Pivot point

R2 = PP + Tinggi – rendah
R1 = (2 X PP) – Rendah
PP = (H + L + 2C) / 4
S1 = (2 X PP) – Tinggi
S2 = PP – Tinggi + Rendah
C – Harga Penutupan, H – Tinggi, L – Rendah

Camarilla pivot point

R4 = C + ((HL) x 1,5000)
R3 = C + ((HL) x 1,2500)
R2 = C + ((HL) x 1,1666)
R1 = C + ((HL) x 1,0833)
PP = (H + L + C) / 3
S1 = C – ((HL) x 1,0833)
S2 = C – ((HL) x 1,1666)
S3 = C – ((HL) x 1,2500)
S4 = C – ((HL) x 1,5000)
C – Harga Penutupan, H – Tinggi, L – Rendah

Fibonacci pivot point

R3 = PP + ((High – Low) x 1.000)
R2 = PP + ((High – Low) x 0,618)
R1 = PP + ((High – Low) x 0,382)
PP = (H + L + C) / 3
S1 = PP – ((High – Low) x 0,382)
S2 = PP – ((High – Low) x 0,618)
S3 = PP – ((High – Low) x 1.000)
C – Harga Penutupan, H – High, L – Low

Nah mungkin segitu dulu pengenalan untuk setup trade dengan menggunakan Pivot-Point. Perlu diketahui untuk perhitungan pivot point dengan rumus-rumus di atas mungkin akan menghasilkan zona pivot-support dan resistance yang berbeda-beda.

Untuk rumus default pivot point adalah menggunakan rumus yang bertuliskan tebal. Selebihnya rumus yang di bawah hanya sebagai materi tambahan yang suatu saat bisa Anda gunakan.

Strategi Trading Menggunakan Pivot Point

Selanjutnya kita akan membahas bagaimana trading dan membuat strategi trading plan perdagangan menggunakan Pivot Point.

Seorang Trader dengan tipikal Breakout trader sering mengamati level Support dan Resistance untuk mencari titik entry. Breakout trader harus mampu dan paham mana harga akan tembus Support/Resistance atau memantul.

Biasanya para breakout trader menunggu momen di saat harga menembus salah satu Support/Resistance kemudian melakukan entry. Untuk tipikal Breakout trader harian mereka sering menggunakan Pivot Point karena mudah untuk di identifikasi. Coba lihat gambar dibawah ini.

Membaca Pivot Point

Nah mungkin setelah melihat gambar di atas Anda bisa sedikit membaca dan membuat strategi plan sebelum menentukan Open posisi.

Coba Anda perhatikan histori harga EUR/USD H1 di atas. Setelah harga menyentuh garis-garis Support/Resistance/Pivot harga mencoba menembusnya. Ketika harga menembus salah satu garis itulah yang akan dimanfaatkan oleh Breakout trader untuk open posisi.

Berbeda dengan Tipikal yang kedua yaitu Swing trader. Mereka memanfaatkan harga memantul dan tidak menembus sebuah level. Coba lihat perbedaan kedua gambar di bawah. Ini memperlihatkan perbedaan antara Swing Trader dan Breakout trader.

Breakout Trader

Breakout Trader Pivot Point

Swing Trader

Swing Trader pivot points

Tips dalam menggunakan Pivot Point di pasar forex

Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan :

  • Jika harga disekitar PP maka perhatikan kecenderungan pergerakan harga. Harga mengarah ke atas (menuju Resistance) atau mengarah ke bawah (menuju Support).
  • Jika harga di R1, Pergerakan pasti akan menuju R2 atau kembali ke PP. Jika menuju R2 ini akan dimanfaatkan oleh para breakout trader, jika kembali menuju PP ini akan dimanfaatkan oleh Swing trader.
  • Jika harga di S1, Pergerakannya pasti ke S2 atau kembali ke PP. Jika menuju S2 ini akan dimanfaatkan oleh para breakout trader, jika kembali menuju PP ini akan dimanfaatkan oleh Swing trader.
  • Jika harga di R2, Pergerakannya pasti ke R3 atau kembali ke R1 .
  • Jika harga di S2, Pergerakannya pasti ke S3 atau kembali ke S1.
  • Jika tidak ada berita besar, pergerakan harga biasanya hanya cenderung berada disekitar PP, R1, S1.
  • Jika ada berita yang cukup besar yang bisa menggerakan pasar, maka harga cenderung bisa langsung menuju R2 atau S2 jika dia berada di PP terlebih dahulu.

Mungkin hanya seperti itu sedikit tips yang bisa kita bahas. Kami yakin jika Anda bisa menganalisa harga menggunakan Setup Pivot Point maka nantinya Anda akan paham bagaimana cara membaca pergerakan harga dengan Price Action.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *