Beberapa waktu lalu santer terdengar kasus-kasus tentang penipuan Investasi Forex yang memberikan imbalan passive income yang cukup besar. Tidak hanya satu dua kasus seperti ini yang dilaporkan kepada pihak berwenang, namun sudah lebih dari puluhan.
Penipuan atas nama investasi forex (valas) atau robot trading sering dijadikan iming-iming kepada calon investor yang masih terbilang awam mengenal skema forex trading ini. Alhasil janji yang diiming – imingkan tidak terealisasi secara nyata, malah dana dari para investor lenyap habis ditelan market atau dibawa kabur oleh pelakunya.
Sebenarnya banyak sekali cara untuk mengantisipasi penipuan dengan berkedok investasi, apa saja itu ? Simak ulasan di bawah ini!
Ada beberapa ciri dalam mengetahui apakah sebuah investasi Forex tersebut bodong atau tidak, beberapa diantaranya seperti :
1. Berani Memberikan Janji Income Tak Wajar
Poin pertama ini adalah ciri yang paling umum. Setiap penipuan investasi di bidang forex ataupun sejenisnya pasti akan memberikan iming-iming keuntungan diluar standar.
Misal saja berani memberikan passive income lebih dari 10%. Banyak sekali para penipu-penipu yang mengaku sudah mahir dan tahu betul arah pergerakan market, kemudian mereka mencari calon korban lalu memberikan janji-janji yang dirasa tak masuk akal.
Celakanya lagi, ada beberapa trader penipu yang berani memberikan imbal-hasil 100% dalam jangka waktu tertentu. Hal tersebut dirasa terlalu mengada-ada.
Jika dia mampu mendapatkan keuntungan 100% per bulan misalnya, kenapa dia tidak mengelola dananya sendiri dan kenapa harus repot-repot menyakinkan calon investor. Hal ini yang perlu Anda waspadai terlebih dahulu.
2. Tidak Memiliki Legalitas Yang Jelas
Setiap trader profesional yang menerima pengelolaan dana pastinya sudah mengantongi ijin dan legalitas yang jelas, entah itu dari perusahaan tempat ia bekerja ataupun dari pemerintah atau Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Biasanya jika para trader penipu ini tidak mempunyai legalitas yang jelas, mereka hanya akan memberikan sebuah portofolio dari history transaksi yang pernah ia lakukan. Tentu saja untuk menipu calon investor mereka akan memamerkan sebuah portofolio yang tumbuh positif.
Sudah banyak sekali trader abal-abal seperti ini mencari calon investor dengan hanya memberikan riwayat transaksi trading yang sudah mereka lakukan.
Jika Anda pernah menjumpai hal seperti ini, Anda bisa meminta sebuah Password Investor terlebih dahulu untuk lebih memastikan. Jika trader penipu tersebut enggan memberikannya, bisa disimpulkan bahwa portofolio yang ia pamerkan hanyalah rekayasa atau palsu.
3. Kantor Atau Perusahaan
Biasanya trader profesional yang menyediakan jasa pengelolaan dana pasti mempunyai alamat kantor dan kontak yang bisa dihubungi kapan saja. Seperti merujuk pada poin kedua di atas terkait Legalitas, Anda perlu menanyakan kantor atau tempat ia bertransaksi.
4. Media Promosi
Yang paling sering digunakan oleh para trader penipu ini adalah menggunakan website atau media social sebagai alat untuk berpromosi. Yang paling sering digunakan oleh para penipu ini adalah menggunakan medsos seperti Facebook atau Twitter. Dan konyolnya lagi, mereka akan menyebarkan janji-janji yang menggiurkan tanpa henti alias spam.
Jika Anda menemui hal seperti ini, lebih baik anda hiraukan saja. Biasanya para penipu ini akan memposting di beranda facebook Anda atau mengirim pesan dengan perkenalan terlebih dahulu kemudian menawarkan sebuah investasi dengan hasil yang terlalu besar.
Itulah beberapa kiat dalam mengantisipasi penipuan didalam forex trading. Sebenarnya untuk berinvestasi di Forex anda tidak perlu menyetorkan dana Anda kepada seseorang yang memberikan iming-iming besar.
Anda hanya perlu meluangkan waktu sedikit untuk belajar bagaimana skema dan cara berinvestasi lewat trading forex dan dalam beberapa waktu anda sudah menjadi seorang trader yang bisa mengelola dana Anda sendiri tanpa khawatir terjebak penipuan.