Secara teori, strategi Double Martingale ini merupakan strategi hedging yang memiliki tujuan untuk melindungi nilai minus agar tidak terlalu banyak sekaligus untuk mendapatkan profit.
Jika dalam hedging, kebanyakan trader menggunakannya untuk mengamankan profit yang sudah diperoleh atau meminimalkan kerugian supaya tidak membesar. Sedangkan untuk Double Martingale ini digunakan ketika open posisi sedang mengalami minus dan berusaha untuk tetap mendapatkan keuntungan dengan cara open posisi secara berlawanan arah. Namun, entry yang dilakukan berlawanan arah tersebut menggunakan lot 2 kali atau 3 kali lebih besar dari entry yang pertama.
Dalam beberapa prakteknya, kebanyakan trader menggunakannya dengan perhitungan lot 2 kali lebih besar dari yang pertama, sedangkan yang lainnya menggunakan lot 3 kali lebih besar. Lalu apa perbedaan lot 2 kali lipat atau yang 3 kali lipat? Mana yang lebih baik? Nah, mari kita pelajari strategi Double Martingale ini.
Dasar strategi Double Martingale
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, Double Martingale ini adalah sebuah strategi yang bertujuan untuk menutup kerugian sekaligus mendapatkan profit walaupun sedikit. Coba kita lihat contoh-contoh gambar di bawah ini;
Kita asumsikan 1 lot adalah $1. Jadi setiap pergerakan 1 pips = $1. Dan kita akan menggunakan contoh Double Martingale dengan skema 2 kali lipat lot di setiap Open posisi.
Pada awalnya Anda membuka posisi Buy pada pair GBP/USD dengan ukuran 1 lot di harga 1.3000. Lalu beberapa jam kemudian harga bergerak turun ke 1.2980 dan posisi Buy Anda sekarang mengalami minus 20 pips. Kemudian Anda membuka pending order Sell Stop di harga 1.2970.
Dan benar saja harga kemudian bergerak ke 1.2968 dan secara otomatis pending order Sell Stop Anda terbuka. Namun kemudian harga bergerak kembali naik ke 1.2978. Saat ini posisi buy Anda sedang mengalami minus 22 pips (1.3000-1.2978) dan posisi sell minus 8 pips (1.2978-1.2970). Jadi secara pips posisi Anda total minus 30 pips, namun secara lot minus Anda sangat banyak, menjadi 22 (1lot) + 8 (2 lot) = $38.
Saat ini Anda khawatir jika harga akan kembali bergerak naik. Tentu jika dikalkulasi ketika harga bergerak naik minus Anda malah akan bertambah besar bukan? Untuk mengantisipasinya Anda membuka pending order Buy Stop tepat di level OP Buy pertama Anda, yaitu di 1.3000 namun menggunakan lot 2 kali lipat dari OP Sell yaitu 4 Lot.
Kemudian, harga kembali naik dan menyentuh Pending Order Buy yang menggunakan 4 Lot. Tidak sampai 1 jam harga kembali turun ke 1.2988. Tentu ini akan sangat membuat Anda pusing, marah serta psikologi terganggu, harga bergerak bolak-balik dan memberikan minus lebih banyak. Jika dikalkulasikan, maka posisi minus seperti ini;
Buy 1st = -12pips x 1 lot = -$12
Sell 1st = -18pips x 2 lot = -$36
Buy 2nd = -12pips x 4 lot = -$48
Jadi jika di total minus Anda saat ini sebesar -$96. Cukup besar bukan untuk OP yang hanya minus 12-18 pips saja ? Namun masih ada cara untuk membuat minus tersebut menjadi profit. Caranya adalah menambah pending order Sell Stop di level op Sell yang pertama (1.2970) namun dengan lot 2 kali lipat dari OP Buy yang kedua yaitu 8 Lot.
Next apa yang terjadi selanjutnya? Selang beberapa jam kemudian harga kembali turun dan membuka Sell yang kedua di harga 1.2968. Secara kalkulasi minus Anda masih sangat banyak untuk saat ini, dan jika dirinci dan di total menjadi :
Buy 1st = -32pips x 1 lot = -$32
Sell 1st = 2pips x 2 lot = $4
Buy 2nd = -32pips x 4 lot = -$128
Sell 2nd = 2pips x 8 lot = $16
Total minus saat ini ($32+$128) – ($4+$16) = ($160) – ($20) = $140
Sambil menunggu momentum harga dengan pergerakan 1 arah, Anda membuka Pending Order Buy yang ketiga dengan lot 2 kali lipat dari Sell yang kedua, yaitu 16 lot.
Akhirnya momen yang ditunggu tiba, harga bergerak turun ke level 1.2935. Dengan perhitungan hedging setiap 30 pips (1.3000 – 1.2970) dari posisi Buy dan Sell diatas, tentu saat ini Anda sudah mendapatkan profit kotor sebesar 5 pips. Maka total profit/loss untuk saat ini sebesar;
Buy 1st = -65 pips x 1 lot = -$65
Sell 1st = 35 pips x 2 lot = $70
Buy 2nd = -65 pips x 4 lot = -$260
Sell 2nd = 35 pips x 8 lot = $280
Dikarenakan harga bergerak turun, maka total floating saat ini ($70+$280) – ($65+$260) = ($350) – ($325) = $25
Nah, tentu dari perjalanan panjang yang sudah dilalui akan sangat bijaksana jika Anda menutup semua posisi yang sudah terbuka maupun pending order yang belum tersentuh. Menggunakan logika dan perhitungan matematika sederhana. Tentu profit $25 tadi sudah sangat cukup untuk menutupi kesalahan OP Buy yang pertama tadi bukan ?
Saran Menggunakan Strategi Double Martingale
1). Pada contoh di atas kita menggunakan contoh dengan Spread 0 pips. Tidak ada broker yang menawarkan spread 0 pips di setiap kondisi market. Contoh di atas hanyalah agar mempermudah bagaimana perhitungan sederhana dengan strategi Double Martingale ini. Jadi disarankan Anda menghitung ulang contoh di atas dengan menambahkan rincian spread dan presentase margin yang digunakan.
2). Selalu gunakan lot yang sesuai dengan besar kecilnya dana yang Anda miliki. Lakukan perhitungan cermat berapa margin yang dibutuhkan untuk membuka sekian lot terlebih dahulu. Sangat disarankan margin Anda mampu mehanan setidaknya 50-100 open posisi dengan lot yang bertambah di setiap open posisinya.
3). Cari tempat open posisi disaat market sedang dalam kondisi trending. Hal ini bertujuan untuk menghindari harga yang bergerak bolak-balik dalam range yang sangat sedikit (Sideways/Ranging). Anda bisa menggunakan berbagai pola chart dalam mengidentifikasi level support dan resistance.
4). Seperti yang dikatakan di atas, hindari pasar yang sedang dalam kondisi ranging untuk menghindari banyaknya posisi yang dibuka dan akan memperkecil presentase margin pada dana Anda.
5). Strategi ini diibaratkan sebagai pedang bermata dua, bisa memberikan Anda profit setelah mengalami minus namun disisi lainnya Anda harus siap menghadapi resiko Margin Call karena banyaknya posisi dengan lot yang berlipat.
6). Hal yang terpenting adalah jangan gunakan strategi Double Martingale ini sebagai strategi utama untuk trading Anda. Strategi Double Martingale ini bertujuan untuk ‘membalikan keadaan’ pada open posisi pertama yang mengalami minus.