Sejak tahun 2000-an, investasi dalam bentuk perdagangan forex / valuta asing terus tumbuh dan meningkat. Volume perdagangan mengalami peningkatan yang sangat signitifkan dari $1420 miliar pada tahun 2001 hingga mencapai $4000 miliar pada tahun 2013. Bahkan di tahun ini total volume transaksi yang ada di pasar forex sampai di angka $5000 miliar.
Pertumbuhan dalam segi volume transaksi perdagangan tersebut tentunya disebabkan karena semakin banyaknya pelaku investasi dalam pasar forex ini.
Awalnya, forex hanyalah pasar perdagangan antar-bank, tetapi karena keuntungan yang relatif besar untuk segi investasi, maka trading forex semakin dilirik oleh para investor-investor baru dan mulai dikenal publik.
Siapa Saja Pelaku di Pasar Forex ?
Secara kategori Pelaku Pasar Forex terdiri dari berbagai macam, yaitu:
- Bank Komersial
- Bank Sentral
- Investor Institusional
- Perusahaan Multinasional
- Retail Trader
Bank Komersial
Bank komersial adalah pelaku utama dalam pasar forex dengan kisaran kurang lebih 43% dari total seluruh transaksi. Oleh karena itu, setiap transaksi yang dilakukan oleh komersial bank sangat mempengaruh setiap pergerakan dari pasangan mata uang di pasar forex.
Di antara bank-bank, ada beberapa bank yang paling aktif, seperti Deutsche Bank, UBS atau Barclays. Dalam kebanyakan kasus, bank bertransaksi atas nama klien mereka. Klien yang dimaksud adalah bank lain, lembaga keuangan atau nasabah.
Walaupun bank seperti ini juga memiliki akun perdagangan untuk spekulasi dengan tujuan menekan supaya pergerakan harga tetap stabil, namun hal seperi ini sangat sulit dilakukan tanpa persetujuan pemerintah serta faktor-faktor lainnya.
Bank Sentral
Bank central, atau lebih dikenal dengan Central Banks seperti Federal Reserve (FED), Bank Sentral Eropa (ECB), Bank of England (BoE) dan Bank of Japan (BoJ). Meskipun bagian transaksi bank sentral tersebut sangat kecil, namun bank sentral inilah yang memiliki peran penting dan signitifikan dalam nilai tukar setiap mata uang. Hal tersebut dikarenakan bank sentral lah yang memiliki tanggung jawab atas kebijakan moneter, nilai tukar, stabilitas harga dan inflasi dari Negara mereka.
Mereka juga berperan memutuskan tingkat suku bunga dan kebijakan lainnya. Kegiatan mereka dilakukan untuk mengelola cadangan devisa supaya mata uang di Negara mereka tetap stabil, terutama di saat krisis melanda. Bank-bank sentral mewakili setidaknya 8% dari seluruh aktifitas di pasar forex.
Investor Institusional
Investor Institusional juga bisa berbentuk Lembaga keuangan. Biasanya kategori ini meliputi Hedge fund, perusahaan asuransi, dan para investor manager yang mengelola dana dari para kliennya. Pelaku pasar golongan ini memiliki peran yang cukup penting, karena mereka mewakili sekitar 30% dari seluruh transaksi yang ada di pasar forex.
Tujuan mereka berinvestasi bermacam-macam. Ada yang bertujuan untuk mengelola dana dari para klien, mengelola aset-aset investasi yang sedang merugi, melindungi nilai suatu aset atau bahkan bersprekulasi.
Perusahaan Multinasional
Sebagian besar perusahaan ini sangat membutuhkan pasar forex. Mereka berdagang dan mempunyai pelanggan di seluruh dunia sehingga sangat sering melakukan transaksi tukar-menukar mata uang.
Selain itu perusahaan multinasional besar seperti ini juga dijumpai pada pasar berjangka (bursa saham). Perusahaan multinasional ini mewakili sekitar 17% dari total transaksi di pasar forex.
Retail Trader
Semakin banyak orang tertarik oleh investasi di pasar valuta asing dengan cara spekulatif. Diperkirakan bahwa kegiatan seluruh trader di dunia mengalami pertumbuhan sekitar 30% per tahun sejak tahun 2000. Namun, secara keseluruhan, pengaruh mereka sangat kecil dalam pergerakan nilai tukar mata uang, hanya sekitar 2% saja.
Trader tidak langsung berdagang pada pasar forex secara langsung. Mereka berdagang melalui broker yang sudah teregulasi dan sah untuk menghubungkan para trader dengan pasar secara online menggunakan software platform yang sudah disediakan oleh broker.
Grafik di bawah ini menunjukan volume transaksi dari masing-masing pelaku pasar forex.