Perlu Anda ketahui, di pasar forex peran bank-bank juga bisa sebagai fasilitator, hedger atau bahkan spekulan. Kita semua tahu bahwa peran bank sangat penting di pasar forex, apalagi jika mengingat pasar forex adalah pasar antar bank di seluruh dunia. Banyak sekali kepentingan dan tujuan dari bank-bank tersebut dalam bertransaksi di pasar tersebut, yang pasti mereka sama seperti kita, mencari keuntungan dari setiap transaksi jual beli.
Untuk mendapatkan gambaran dari bank-bank yang membentuk sebuah pasar antar bank, mari kita lihat beberapa bank yang dianggap aktif menurut survei yang dilakukan oleh Lembaga Bank for International Settlements (BIS) berikut ini:
- Bank of America
- Bank of Montrea
- Bank of New York Mellon
- Bank of Tokyo-Mitsubishi
- Barclays Capital
- BNP Paribas
- Calyon
- Canadian Imperial Bank of Commerce
- Citigroup
- Credit Suisse Group
- Deutsche Bank
- Goldman Sachs
- HSBC
- JPMorgan Chase
- Mizuho Corporation
- Morgan Stanley
- Royal Bank of Scotland
- Skandinaviska Enskilda Banken
- Societe Generale
- Standard Chartered Bank
- State Street Bank & Trust Company
- Sumitomo Mitsui Banking Corp.
- UBS
- Wells Fargo
Bank-bank dan lembaga keuangan besar tersebut merupakan pelaku yang aktif di pasar forex. Sekarang minimal Anda sudah mengetahui bank dan lembaga keuangan yang dianggap sebagai “Big Player” di pasar forex, jadi Anda bisa mengikuti perkembangan dari bank-bank tersebut untuk mencari informasi lebih banyak lagi. Bank-bank lainnya juga mempunyai peran di pasar forex, namun perannya tidak terlalu besar untuk memberikan dampak yang besar bagi pasar forex.
Setidaknya ada 3 peran utama bank-bank yang dianggap sebagai “big Player” di pasar forex, seperti :
Bank sebagai Fasilitator
Bank memiliki peran dalam memfasilitasi transaksi mata uang dari setiap klien mereka, entah itu perusahaan besar multinasional, atau para wisatawan yang memerlukan pelayanan dalam penukaran mata uang. Beberapa bank tertentu juga memfasilitasi para klien mereka sebagai broker (penghubung). Pada tulisan lain, kita akan membahas point ini lebih mendalam lagi.
Bank sebagai Hedger
Bank juga berperan sebagai hedger (melindungi nilai dari sebuah aset). Mereka bertugas untuk melindungi sebuah aset dari para klien supaya tidak berkurang nilainya, biasanya aset berupa mata uang tertentu. Seperti contoh sebuah perusahaan multinasional yang bergerak di bidang ekspor menitipkan aset (mata uang) kepada bank, kemudian terjadi perubahan dari aset tersebut, maka bank yang dititipkan dana tersebut memiliki tugas mempertahankan nilai aset untuk tidak berkurang.
Bank juga melakukan hedging terhadap kegiatan investasi lainnya, tidak hanya aset berupa mata uang.
Bank sebagai Spekulan
Bank juga melakukan spekulasi di setiap kesempatan yang ada untuk mendapatkan keuntungan. Beberapa bank juga memiliki dana khusus untuk diinvestasikan di pasar forex, seperti yang kita (retail trader) lakukan. Bank yang juga melakukan trading forex biasanya memiliki para analis dan ekonom mereka sendiri yang tentu saja sudah mempunyai sertifikat resmi atau memiliki pengalaman sebagai trader profesional. Tak seperti retail trader, bank berinvestasi di pasar forex dalam skala besar dan terkadang dapat memberikan dampak terhadap nilai tukar mata uang.