Peredaran Uang atau juga disebut sebagai Money Supply yaitu jumlah total mata uang yang beredar dalam suatu perputaran ekonomi. Pengertian tersebut mungkin terdengar sedikit aneh, bagaimana cara menghitung jumlah total mata uang yang beredar, tidak mungkin dengan menghitungnya satu persatu.
Namun saat ini teknologi sudah sangat maju, mengingat mayoritas sistem perekonomian menggunakan mata uang fiat serta penggunaan komputer sehingga membuat pemerintah maupun bank sentral dengan cepat mampu menghitung jumlah uang yang beredar di pasar (roda ekonomi).
Memahami jumlah pasokan uang yang beredar dalam perekonomian sangat penting bagi kita sebagai seorang pelaku pasar mata uang (trader forex), karena jumlah pasokan uang berdampak langsung terhadap nilai mata uang tersebut.
Sama seperti prinsip ekonomi lainnya, ketika lebih banyak uang yang beredar cenderung membuat nilai dari mata uang tersebut bergerak lebih rendah. Begitu juga sebaliknya ketika lebih sedikit uang yang beredar cenderung membuat nilai mata uang bergerak lebih tinggi. Kami tidak akan membahas secara rinci dalam tulisan ini bagaimana cara mengetahui total dari jumlah uang yang beredar atau dengan rumus-rumus tertentu, karena ini hanya merupakan pembahasan dasar tentang money supply saja.
Jumlah pasokan mata uang yang beredar di suatu negara biasanya dikendalikan oleh
- Departemen Keuangan (Pemerintah)
- Bank Sentral
Peran / Tugas Departemen Keuangan dalam Menentukan Jumlah Peredaran Uang
Seperti yang diketahui, Departemen Keuangan biasanya mempunyai otoritas dalam menerbitkan atau mencetak uang baru dalam jumlah tertentu sesuai dengan perintah dari pemerintah pusat. Dikarenakan biasanya Departemen Keuangan mencetak mata uang dalam bentuk kertas dan koin, maka dibutuhkan pembelian bahan baku seperti kertas, tinta khusus atau logam untuk membuat uang tersebut. Jadi diperlukan biaya tambahan untuk melakukan hal ini.
Akan tetapi perlu untuk diingat, Departemen Keuangan tidak selalu mencetak uang baru untuk menambah jumlah pasokan mata uang yang beredar, namun juga memperbaharui uang-uang yang sudah rusak dan tidak layak pakai.
Yang terpenting adalah bukan tujuan Departemen Keuangan ketika akan menambah uang baru atau mengganti uang lama, akan tetapi ketika Departemen Keuangan mencetak uang, maka diperlukan biaya yang tidak sedikit dan tentu akan membuat pemerintah mengeluarkan (membelanjakan) uang mereka guna mencetak uang baru. Disinilah letak pengaruh dari pemerintah dalam jumlah peredaran uang. Ketika suatu pihak mengeluarkan uang mereka untuk tujuan tertentu, maka otomatis jumlah uang yang beredar akan bertambah. Anda sudah paham bagian ini ?
Peran / Tugas Bank Sentral dalam Menentukan Jumlah Peredaran Uang
Bagi bank sentral, mungkin mencetak atau menerbitkan uang sangat mudah, jika sesuai dengan mandat dan kebijakan yang sebelumnya sudah disepakati oleh pemerintah pusat terlebih dahulu. Sesuai perannya, bank sentral memiliki otoritas penuh dalam menambah atau mengurangi jumlah uang yang beredar.
Jika melihat secara ‘gampangnya’, bank sentral hanya perlu mengetikan angka-angka dikomputer, enter dan jadilah penambahan uang dipasaran. Tapi tidak semudah itu. Penambahan uang ini diperlukan hanya ketika kondisi perekonomian mengharuskannya. Itu artinya ketika bank sentral dan pemerintah merasa penambahan peredaran uang sangat diperlukan untuk kestabilan ekonomi, maka mereka akan melakukannya.
Misalnya saja ketika nilai tukar mata uang A saat itu sedang terus bergerak menguat tanpa jeda dan mengakibatkan harga nilai tukarnya sangat tinggi. Banyak yang berpikir bahwa nilai mata uang yang sangat tinggi bagus untuk perekonomian, tapi itu salah besar. Tidak semua kondisi seperti itu.
Banyak pihak-pihak yang dirugikan, seperti para eksportir. Ketika nilai mata uang terlalu tinggi maka eksportir akan sulit menjual barang-barang mereka dipasar global karena dianggap terlalu mahal harganya oleh para negara-negara impor. Alhasil produk ekspor kalah saing dengan produk-produk ekspor dari negara lain.
Dan Anda tahukah hasilnya. Ketika ekspor sedikit dan impor tidak berubah (atau bahkan bertambah), maka akan terjadi defisit pada neraca perdagangan. Dan hal tersebut tentu tidak akan baik untuk kondisi perekonomian negara tersebut dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Disinilah letak peran intervensi dari bank sentral dan pemerintah untuk membuat nilai tukar mata uang sedikit melemah, dengan cara menambah peredaran uang. Seperti yang disebutkan diatas, ketika lebih banyak mata uang yang beredar maka nilai mata uang tersebut akan melemah.
Yang menarik dari semua ini adalah bahwa tidak ada penciptaan uang secara fisik atau nyata yang dilakukan oleh bank sentral. Mereka melakukan penambahan uang yang beredar dengan komputer, hanya menambah digit-digit angka, seperti ketika memberikan pinjaman kepada bank-bank dibawahnya (bank komersial, koperasi, dll) atau dengan menurunkan tingkat suku bunga.
Mereka (bank sentral) tidak perlu repot-repot mencetak uang dan mendistribusikan “segepok uang” ke bank-bank. Tidak mungkin seperti itu. Mereka hanya perlu menekan beberapa angka pada komputer untuk dikreditkan. Tapi ingat, tidak semudah dan segampang itu bank sentral menambahkan uang yang beredar, diperlukan langkah-langkah untuk melakukannya.
Kami harap Anda sedikt banyak paham tentang prinsip dasar dari peredaran uang dan bagaimana cara bank sentral dan pemerintah menstabilkan nilai tukar mata uang. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang peredaran uang (Money Supply), Anda juga perlu untuk mempelajari tentang kebijakan moneter / fiskal, pelonggaran kuantitatif dan lainnya yang berhubungan dengan “Bank Sentral”.