Siapa Saja Pelaku Kegiatan Ekonomi? Untuk menjawab pertanyaan itu, kita akan membagi para pelaku ekonomi tersebut menjadi 3 bagian atau 3 sektor terlebih dahulu. Kegiatan ekonomi merupakan segala bentuk aktivitas manusia yang berakitan dengan ekonomi. Secara garis besar, kegiatan ekonomi terbagi menjadi tiga, ada produksi, distribusi dan konsumsi. Mari kita bahas satu-persatu.
Sektor Produksi
Produksi merupakan aktivitas manusia dalam menambah nilai guna suatu barang atau jasa. Pelakunya disebut produsen.
Pada hakikatnya, menghasilkan suatu barang adalah suatu proses penambahan nilai guna barang tersebut. Maksud dari nilai guna dalam hal ini adalah kemampuan suatu barang dalam memuaskan kebutuhan konsumen.
Bisa kita ambil contoh, suatu kapur memiliki nilai guna yang sedikit. Jika sudah diolah olah menjadi suatu produk semen, maka akan memiliki nilai guna yang lebih besar, dan tentunya harganya akan lebih mahal.
Pola tingkah laku seorang produsen, dipengaruhi oleh sistem ekonomi yang berlaku di mana dia berada.
Jika dia berada di suatu negara yang menggunakan sistem ekonomi liberal, maka dia bebas menggunakan segala macam bahan baku yang ada. Akan tetapi jika berada dalam suatu negara yang menggunakan sistem ekonomi komando, justru yang terjadi sebaliknya. Penggunaan bahan baku dan inovasi sangat dibatasi.
Dilihat dari segi barang yang diproduksinya, Produksi bisa tergolong menjadi produksi barang modal dan produksi barang konsumsi.
Sedangkan dari segi teknologi yang digunakan, produksi bisa terbagi menjadi produksi padat modal, dan produksi padat karya.
Produksi padat modal merupakan suatu produksi yang menggunakan tenaga mesin yang dominan, biasanya merupakan industri yang memiliki modal besar, sedangkan produksi padat karya merupakan suatu produksi yang pengolahannya didominasi oleh tenaga manusia.
Sektor Distribusi
Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menghubungkan siklus produksi dan konsumsi. Menyalurkan barang dari produsen dan konsumen. Pelakunya disebut distributor.
Dalam suatu industri, distribusi biasanya beruapa perantara yag terdiri dari dealer, agen, dan pengecer. Distributor pada suatu sektor tertentu juga disebut sebagai broker atau perantara.
Dengan diberlakukannya distribusi yang tepat, tentunya bisa menghemat biaya si produsen dan juga menghemat biaya pengeluaran yang harus dikeluarkan konsumen. Oleh karena itu distribusi merupakan komponen yang sangat penting demi terlaksanannya perekonomian yang stabil dan baik.
Pemerintah harus menjalankan perannya sebagai fasilitator infrastruktur negara. Dengan adanya infrastruktur yang baik, tentunya biaya distribusi barang dalam negara tersebut bisa berjalan dengan lebih baik.
Contohnya, jika infrastruktur jalan raya sangat memprihatinkan, seperti rusak, berlubang, dsb. Tentunya sang produsen harus mengambil jalan lain dan otomatis ini akan menambah biaya-biaya. Jika Pemerintah mampu menyediakan infrastruktur jalan yang baik, maka distribusinya bisa lebih cepat dan hemat.
Sektor Konsumsi
Kegiatan ekonomi yang terakhir kita bahas dalam ulasan materi ini adalah konsumsi.
Konsumsi merupakan suatu tindakan konsumen dalam mengurangi nilai guna suatu barang demi mencapai kepuasan konsumen. Nilai guna suatu barang akan terus berkurang seiring bertambahnya kepuasan seseorangan akan tindakan konsumsinya.
Dalam mengkonsumsi suatu barang atau jasa, seorang konsumen harus mampu bersifat rasional, dia harus tahu mana barang yang lebih penting untuk dikonsimsi dari pada barang yang lain. Nah, di sinilah konsumen berhadapan dengan masalah inti ekonomi, yaitu “Pilihan”.
Tindakan konsumsi juga akan memiliki tingkat kepuasan maksimal akan suatu barang, jika sudah maksimal tapi terus bertambah justru marginal pertambahan kepuasannya lebih sedikit.
Contoh; Jika kita berbuka puasa, kita makan satu piring nasi, ternyata kita masih lapar lalu kita menambah lagi satu piring nasi. Setelah makan 2 piring nasi akhirnya kita kenyang.
Nah, jika kita memaksa nambah satu piring lagi, tentunya tindakan tersebut merupakan tindakan non rasional dalam ilmu ekonomi. Justru ini akan berdampak negatif.
Banyak faktor yang mempengaruhi tindakan konsumsi yang dilakukan, mulai dari selera masyarakat pendapatn, adanya barang substitusi, dll. Jika daya konsumsi seseorang tinggi, biasanya daya belinya juga tinggi. Dan ini akan sangat baik untuk perekonomian suatu negara.
Dari ketiga kegiatan ekonomi di atas, pada hakikatnya semuanya saling berhubungan. Seorang produsen sebenarnya juga seorang konsumen. Dia mengkonsumsi suatu barang lalu mengubahnya menjadi barang yang lebih berguna.
Seorang konsumen tidak bisa selamanya menjadi konsumen. Dia juga harus kerja dan menjadi produsen barang atau jasa. Dan seperti yang sudah saya bilang, dua komponen tersebut dihubungkan dengan “distribusi”.