Sudut Pandang Dalam Memahami Teori Supply And Demand

Posted on
Sudut Pandang Teori Supply And Demand

Supply and Demand atau disebut dengan Permintaan dan penawaran. Supply and Demand adalah dua istilah yang paling penting dalam dunia ekonomi, termasuk juga dalam dunia jual-beli khususnya jual beli mata uang – foreign exchange. Sebuah pemahaman yang menyeluruh tentang dua istilah ini sangatlah penting untuk memahami kondisi pasar, keadaan ekonomi, bahkan cerminan kebijakan dari pemerintah.

Demand adalah pembeli. Atau secara maknanya, demand adalah keinginan atau kemampuan untuk membeli sesuatu – keinginan untuk memiliki.
Supply adalah penjual. Secara maknanya, Supply adalah keinginan atau kemampuan untuk menjual dengan tujuan mendapatkan keuntungan atau memberikan produk kepada para pembeli – keinginan untuk menawarkan.

Ketika demand meningkat, harga akan mulai naik dan mahal, meskipun masih kuantitas dengan jumlah yang masih sama.

Ketika supply meningkat, harga akan turun. Akan ada banyak produk yang akan dijual, dan ketika pasokan banyak dengan jumlah permintaan yang sama, otomatis harga akan diturunkan untuk menarik minat para pembeli. Bisa juga untuk menyeimbangkan tingkat pasokan.

Bisa Anda bayangkan ketika dalam sebuah toko buku yang hanya bisa menampung 5000 buku di gudang, namun ketika jumlah buku melebihi daya tampung gudang apa yang akan dilakukan oleh penjual buku tersebut ?

Tentu saja mereka akan menjual buku dengan harga normal atau bahkan lebih murah di bawah harga normal supaya banyak pembeli yang berminat untuk membeli dengan tujuan untuk mengurangi pasokan buku yang melebihi daya tampung. Namun, ketika pasokan sudah mulai menipis, penjual pasti akan menaikan harganya kembali di harga normal atau bahkan sedikit lebih tinggi di atasnya. Hal tersebut dikarenakan volume pasokan yang sudah menipis, namun volume keinginan pembeli masih tetap sama.

Ketika Demand meningkat, harga akan naik. Banyaknya produk yang dijual sama ketika supply meningkat, namun perbedaannya di sini adalah nilai dari produk yang dijual lebih mahal ketika banyaknya permintaan dari pembeli. Anda bisa mencoba berpura-pura menjadi penjual buku. Ketika hari biasa harga satu buku terbilang normal sekitar Rp2000 per 1 buku.

Namun ketika dalam kondisi tertentu seperti hari awal masuk sekolah atau hari terakhir liburan, tentu para siswa membutuhkan buku baru untuk kegiatan belajar mereka. Dan ketika banyaknya permintaan membeli buku, maka Anda sebagai penjual tentu tidak akan membuang kesempatan ini bukan ? Menaikan harga sekitar Rp2.100 per buku akan memberikan Anda keuntungan sedikit lebih banyak. Disinilah hukum permintaan (The Law of Demand) akan bekerja.

Ketika harga naik, semakin banyak penjual yang akan menjual produknya, dan secara tidak langsung para pembeli akan berkurang jumlahnya karena menganggap harga terlalu tinggi atau semakin banyaknya pasokan di pasar. Pembeli akan melakukan aksi beli ketika harga dirasa kembali normal atau keseimbangan/kesepakatan harga sudah tercapai atau pasokan semakin berkurang di pasar.

Sebaliknya;

Ketika harga turun, akan lebih banyak para pembeli karena harganya dirasa sangat murah. Dan secara tidak langsung para penjual akan berkurang jumlahnya karena mereka merasa merugi jika harga terus turun atau ketersediaan pasokan semakin habis. Otomatis para penjual akan menyimpan barang dagangannya dan menjual kembali ketika harga dirasa kembali normal atau keseimbangan/kesepakatan harga sudah tercapai.

Keseimbangan yang dimaksud di sini adalah dimana harga yang diminta/dibeli sama atau seimbang dengan jumlah kuantitas yang ditawarkan/dijual. Secara sederhanannya adalah ketika para penjual dan pembeli sepakat dengan harga yang ditawarkan. Hukum ini disebut dengan equilibrium price (harga keseimbangan).

Tabel Supply and Demand

Mari kita ambil contoh tentang penjualan cabai yang dilakukan oleh petani.

Jika cuaca sangat bagus saat musim tanam, akan ada banyak sekali petani yang berhasil memanen cabai, sehingga pasokan cabai akan melimpah.

Apabila petani ingin menjual semua hasil panen cabai tersebut, otomatis mereka harus menurunkan harga sehingga akan ada banyak para pembeli yang tertarik dan ingin membeli semua cabai tersebut. Sehingga nantinya tidak ada cabai yang tersisa di gudang petani. Sebaliknya;

Apabila cuaca sedang buruk saat musim tanam, pasokan cabai akan sedikit dikarenakan gagal panen. Jadi petani harus menaikan harga. Kenaikan harga tersebut dilakukan untuk mengimbangi/menutup biaya yang telah dikeluarkan oleh para petani.

Disisi lain, dikarenakan pasokan cabai terlalu sedikit yang membuat harganya meningkat, maka akan semakin berkurangnya pembeli dikarenakan terlalu sedikitnya pasokan cabai atau harga cabai yang terlalu mahal sehingga pembeli enggan membeli cabai tersebut.

Setelah Supply and Demand menemukan titik keseimbangan harga, maka harga akan bergerak stabil sampai ada perubahan nilai dari salah satu sisi, baik dari sisi suplly atau sisi demand.

Nah dalam teori supply and demand ini juga bisa kita juga bisa diaplikasikan di forex trading. Di Forex, kita bisa melihat area supply and demand pada chart harga. Untuk cara mengaplikasikan teori ‘Supply And Demand’ pada sebuah analisa dalam forex, kita akan membahasnya pada tulisan yang lain. Anda bisa melihat contoh chart di bawah ini.

Contoh Area Supply and Demand

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *